Sukses

MotoGP: Rossi dan Vinales Minta Yamaha Ikuti Jejak Ducati

Ducati tampil sangat kompetitif pada kompetisi MotoGP 2017. Apa resepnya?

Jakarta - Duo pebalap MotoGP asal Movistar Yamaha, Valentino Rossi dan Maverick Vinales, dikabarkan meminta timnya meniru model yang diterapkan Ducati pada MotoGP 2017. Taktik tersebut terbukti mampu mengantar Ducati tampil kompetitif dan terlibat dalam persaingan juara dunia musim ini. 

Lonjakan performa Ducati pada musim ini dibuktikan dengan mencuatnya Andrea Dovizioso sebagai kandidat juara dunia MotoGP 2017. Dovi total telah mengoleksi enam kemenangan sepanjang musim ini, sama dengan yang koleksi calon terkuat juara dunia, Marc Marquez, dari tim repsol Honda.

Dovizioso tertinggal 21 poin dibanding Marquez jelang balapan pamungkas di MotoGP Valencia, pada 12 November 2017. Kans Dovizioso masih terbuka meski sangat tipis. 

Gelar juara dunia MotoGP bakal menjadi milik Dovi jika mampu memenangi MotoGP Valencia, sedangkan Marquez finis di luar 11 besar. Skenario ini sulit terwujud jika menilik performa gemilang Marquez, terutama pada paruh kedua musim ini. Namun, masih ada harapan, meskipun sangat kecil. 

Kedigdayaan Ducati juga terlihat pada MotoGP Malaysia, pekan lalu. Tim asal Bologna, Italia, tersebut mampu mengantarkan dua pebalapnya finis 1-2. Dovizioso juara, sedangkan posisi kedua ditempati Jorge Lorenzo. 

Rossi dan Vinales menilai ada dua faktor yang membuat Ducati berkembang pesat pada musim ini. Dua resep itulah yang menurutnya perlu diadaptasi Yamaha pada musim depan. 

Apakah dua faktor kesuksesan Ducati menurut Valentino Rossi dan Vinales? 

 

2 dari 3 halaman

2 Pebalap Penguji Tangguh

Faktor pertama yang dinilai menjadi kunci perkembangan pesat Ducati adalah keberadaan dua pebalap penguji full time. Yang pertama adalah Michele Piro yang merupakan juara Superbike. Pebalap penguji kedua adalah pengoleksi dua gelar juara dunia MotoGP, Casey Stoner. 

Pirro bahkan dua kali turun pada musim ini, dengan menempati posisi kesembilan dan kelima. Peran vital Pirro mendorong Ducati mengikatnya dengan kontrak baru yang berdurasi hingga 2020. 

Yamaha dikabarkan sudah berusaha menggaet Pirro dari Ducati. Yamaha dikabarkan menjalankan misi tersebut menjelang MotoGP Australia. Namun, Ducati buru-buru memagari sang pebalap. 

"Saya tak tahu apakah Yamaha tertarik dengan Pirro atau tidak. Tapi, Pirro akan menjadi ide yang bagus, karena dia pebalap yang kuat," kata Rossi, seperti dilansir Tuttomoriweb, Kamis (2/11/2017).

"Saat dia menguji motor, catatan waktu lapnya lebih bagus dibanding Jorge (Lorenzo) dan (Andrea) Dovizioso. Saya rasa Yamaha akan mendapat data yang bagus (jika merekrut Pirro)." sambung dia.

Namun, Rossi juga menyadari harapannya melihat Pirro menjadi pebalap penguji Yamaha hampir mustahil diwujudkan. Ducati telah menegaskan tak akan melepas sang pebalap ke tim lain. Pirro tak hanya menjadi pebalap penguji Yamaha, tapi juga berperan sebagai analis trek untuk Lorenzo.

"Ya, saya rasa tak mungkin bagi Yamaha mendapatkan Pirro," kata Valentino Rossi.

Sebagai alternatif, Yamaha kabarnya bakal memboyong Michael van der Mark sebagai pebalap penguji tim. "Saya telah mendengar kabar-kabar tentang hal ini. Tapi, Anda bisa menanyakannya langsung kepada Yamaha," kata Van der Mark. 

 

3 dari 3 halaman

Pebalap Ketiga

Faktor lain yang dianggap berdampak positif bagi Ducati adalah keberadaan pebalap resmi ketiga. Pebalap yang dimaksud adalah Danilo Petrucci. 

Seperti dilansir Tuttomoriweb, faktanya Danilo Petrucci mendapat motor yang sama dengan Dovizioso dan Lorenzo. Dengan demikian, dia dapat sekaligus menguji coba motor tersebut saat tes maupun balapan. 

Kemewahan tersebut tak dimiliki pabrikan lain yang hanya memiliki dua pebalap utama seperti Yamaha. 

Vinales meminta Yamaha memberikan motor terbaru, seperti untuk dirinya dan Rossi, kepada Johann Zarco pada musim 2018. Pebalap Yamaha Tech 3 tersebut diharapkan bisa berperan seperti Petrucci, yang terbukti berpengaruh besar di Ducati, serta membantu performa Dovizioso dan Lorenzo. 

Â