Liputan6.com, Dortmund - Borussia Dortmund kalah 1-3 dari Bayern Munchen dalam partai klasik yang digelar Sabtu (4/11/2017) atau Minggu dinihari WIB. Meski takluk di kandang sendiri, Signal-Iduna-Park, winger muda Dortmund Christian Pulisic mencatatkan statistik gemilang dalam laga tersebut.
Pulisic menyelesaikan d8 dari 14 kali percobaan duel satu lawan satu dengan pemain lawan. Namun, tak satupun upayanya menghasilkan gol untuk Die Borussen.
Advertisement
Catatan impresif ini dianggap pemain 19 tahun tersebut tak berarti lantaran timnya tetap kalah. Padahal dia merasa cukup bermain bagus di hadapan suporter Borussia Dortmund.
"Hal itu tak banyak berarti. Saya merasa cukup bagus di luar sana, percaya diri. Sayangnya ada hal-hal sebagai tim yang tidak berjalan, yang merupakan hal paling penting," tutur Pulisic dilansir dari laman Bundesliga.
Pemain timnas Amerika Serikat tersebut tak menyalahkan formasi yang dipakai pelatih Peter Bosz di pertandingan pekan ke-11 Bundesliga tersebut. Namun Pulisic menilai Dortmund keteteran di babak pertama.
"Kami pikir, kami bisa membiarkan Bayern memainkan bola sedikit lalu mengejarnya. Itu bukan tentang formasi, meskipun di babak pertama energi kami belum panas," ucap Pulisic.
"Babak kedua kami keluar dengan intensitas yang lebih tinggi, itulah yang harus kami lakukan sejak awal. Kami keluar dan memainkan permainan kami dan ketika kami melakukannya, kami memiliki kesempatan bagus untuk mengalahkan siapa pun, tapi sayangnya sudah terlambat," ujarnya.
Bayern ke Puncak
Hasil di laga Der Klassiker tersebut menambah panjang rekor tak pernah kalah Bayern dalam 29 partai terakhir di Bundesliga. FC Hollywood meraih 25 kali kemenangan dan empat hasil imbang bersama pelatih Jupp Heynckes.
Kini Bayern memuncaki klasemen sementara Bundesliga dengan raihan 26 poin. Sementara peringkat dua ditempati Leipzig yang unggul dua poin dari Dortmund yang tertahan di peringkat tiga.
"Performa yang luar biasa. Empat pekan lalu, Anda tidak menyangka kami bisa enam poin unggul dari Dortmund, dan empat poin dari Leipzig," ujar Heynckes seperti dilansir Soccerway.
Heynckes merupakan suksesor dari pelatih sebelumnya Carlo Ancelotti yang dipecat Oktober lalu. Pelatih 72 tahun sudah pernah mendampingi Bayern dalam tiga edisi, termasuk ikut mengangkat trofi Liga Champions pada 2012/2013.
Advertisement