Liputan6.com, London - Chelsea pasti sangat puas telah mengeluarkan 58 juta pound sterling untuk mendatangkan Alvaro Morata dari Real Madrid. Harga tersebut menjadikan Morata sebagai pemain termahal yang pernah dibeli The Blues, julukan Chelsea.
The Blues harus bersaing dengan manajer Manchester United (MU), Jose Mourinho, untuk mendapatkan tanda tangan striker asal Spanyol tersebut. Untungnya, Morata memilih bergabung dengan Chelsea pada 19 Juli lalu.
Advertisement
Baca Juga
Morata tampil mengejutkan pada debutnya bersama Chelsea di Liga Inggris, 12 Agustus 2017. Dia mencetak satu gol dan menyumbang satu assist, meski Chelsea takluk 2-3 dari Burnley.
Performa Morata terus naik dalam enam pertandingan awal bersama Chelsea. Dia berhasil mencetak enam gol sebelum dihentikan oleh cedera hamstring yang dideritanya pada 1 Oktober 2017. Morata harus menepi selama seminggu dan absen mencetak gol dalam lima pertandingan.
"Sebelum cedera, dia bermain fantastis untuk Chelsea. Setelah cedera performanya menurun, namun sekarang dia kembali meningkat," ucap manajer Chelsea, Alvaro Morata, seperti diberitakan Four Four Two.
Hajar 3 Bek MU
Performa Morata semakin bagus saat melawan MU di Stamford Bridge, Minggu (5/11/2017) dalam lanjutan Liga Inggris. Dia mencetak gol tunggal kemenangan Chelsea melalui sundulan kepada pada menit ke-55.
Hebatnya, Morata yang bermain sebagai striker tunggal berhasil mengalahkan tiga bek MU, Eric Bailly, Chris Smalling, dan Phil Jones.
"Dia memainkan laga yang bagus melawan tiga bek sentral yang kuat secara fisik. Morata telah menunjukkan bahwa dia juga kuat secara fisik dan punya teknik yang bagus," ujar Conte.
Advertisement
Kritikan Conte
Dalam pertandingan melawan MU, striker berusia 23 tahun itu melepaskan tiga tembakan, dua di antaranya on target. Morata juga menciptakan tiga peluang di kotak penalti Setan Merah.
Meski mencetak gol untuk The Blues, Morata juga mendapat kritik dari Conte. Menurutnya, Morata terlalu banyak membuang peluang mencetak gol.
"Jika saya harus mencari aspek negatif, dia harusnya bisa mencetak lebih banyak gol dan 'membunuh' pertandingan," ucap mantan pelatih timnas Italia dan Juventus tersebut.