Sukses

4 Perkelahian Rekan Setim Mirip 2 Penggawa Bali United

Kedua pemain Bali United, Sylvano Comvalius dan Stefano Lilipaly saling pukul pada menit ke-41.

Liputan6.com, Jakarta - Dua penggawa Bali United, Sylvano Comvalius dan Stefano Lilipaly bertengkar saat timnya mengalahkan PSM Makassar di Stadion Andi Mattalatta, Senin (6/11/2017) dalam lanjutan Liga 1.

Kedua pemain Bali United itu saling pukul pada menit ke-41. Pertengkaran setim itu terjadi usai Lilipaly melepaskan tendangan jarak jauh.

Keputusan yang diambil gelandang Timnas Indonesia itu membuat Comvalius naik pitam dan langsung mendorong Lilipaly. Tak terima, Lilipaly bala memukul Comvalius.

Melihat pertengkaran tersebut, Irfan Bachdim langsung melerai keduanya.

Menariknya, Lilipaly dan Comvalius menjadi penentu kemenangan Bali United atas PSM Makassar di menit terakhir. Umpan Comvalis berhasil dituntaskan Lilipaly menjadi gol.

Sebelum perkelahian antara dua penggawa Bali United tersebut, ada empat pemain yang bertengkar dengan rekan setimnya, di lapangan. Siapa saja?

 

 

 

 

2 dari 5 halaman

Edinson Cavani vs Neymar

Dua striker Paris Saint-Germain (PSG), Neymar dan Edinson Cavani sempat jadi buah bibir. Keduanya melakukan perselisihan yang membuat atmosfer ruang ganti PSG panas.

Perselisihan keduanya bermula saat Cavani enggan memberikan jatahnya mengambil penalti pada Neymar di laga melawan Olympique Lyonnais. Setelah insiden itu, Neymar disebut tak lagi mengikuti akun instagram milik Cavani.

Bukan cuma itu, Neymar kabarnya telah meminta manajemen PSG untuk melego Cavani. Dua klub yaitu Chelsea dan Real Madrid disebut berminat pada bomber asal Uruguay tersebut.

Terkait rumor Neymar Vs Cavani, Pelatih PSG, Unai Emery menegaskan, dirinyalah yang berhak memutuskan siaspa eksekutor utama PSG. "Ada dua pemain yang bisa mengambil penalti: Cavani dan Neymar. Mulai sekarang, akan ada penembak pertama dan kedua," kata Emery seperti dilansir Soccerway.

"Saya akan memberitahu mereka, siapa yang jadi pilihan pertama dan kedua," kata Emery menambahkan. Kini, keduanya sudah terlihat kompak bermain untuk PSG.

3 dari 5 halaman

Joey Barton Vs Ousman Dabo

Joey Barton dikenal sebagai pemain temperamental. Salah satu pemain yang pernah terkena sikap temperamen tersebut tak lain adalah Ousman Dabo.

Tidak tanggung-tanggung, Dabo harus dilarikan ke rumah sakit setelah terkena bogem mentah dari Barton. Perkelahian keduanya terjadi saat keduanya masih membela Manchester City.

Konon kabarnya, pihak klub sampai harus memanggil polisi untuk melerai perkelahian yang terjadi saat latihan tersebut. Barton sendiri lalu terbukti bersalah dan terkena hukuman denda 3 ribu pound sterling dan empat bulan penjara.

4 dari 5 halaman

Lee Bowyer Vs Kieron Dyer

Salah satu keributan antara rekan setim yang cukup terkenal di Liga Inggris adalah Lee Bowyer dengan Kieron Dyer. Keributan ini terjadi saat keduanya masih bermain bagi Newcastle United di musim 2005.

Newcastle kala itu sedang tertinggal 0-3 dari Aston Villa di markas mereka sendiri, Stadion St James Park. Saat pertandingan tengah berlangsung, tiba-tiba keduanya terlibat adu pukul. Mereka pun dihadiahi kartu merah oleh wasit.

Perkelahian itu kemudian dipisahkan oleh gelandang Aston Villa saat itu, Gareth Barry. Setelah kejadian itu, keduanya dipaksa meminta maaf secara terbuka pada publik oleh Manajer Newcastle United saat itu, Graeme Souness.

"Itu adalah momen yang gila. Semuanya menyesal setelah itu, tapi kami adalah pemenang," ujar Lee Bowyer pada 2014.

5 dari 5 halaman

Benoit Assou Ekotto Vs Benjamin Moukandjo

Bek timnas Kamerun, Benoit Assou Ekotto pernah berkelahi dengan rekan setimnya, Benjamin Moukandjo. Peristiwa ini terjadi saat timnas Kamerun digilas Kroasia 0-4 di pertandingan Grup A Piala Dunia 2014.

Peristiwa bermula saat Ekotto kesal dengan ulah Moukandjo yang kerap gagal melewati lawan. Ekotto kesal karena ialah yang kena akibatnya dari kesalahan Moukandjo tersebut.

Ekotto sebetulnya telah menasehati Muoukandjo untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut. "Tapi ketika saya memberitahunya lagi, dia mengatakan: Pergi sana!" kata Ekotto.

"Saya tak bisa menerima reaksinya. Ada begitu banyak rasa frustrasi dalam pertandingan tersebut," kata Ekotto menambahkan.

Beruntung bagi Ekotto, tindakannya menanduk Moukandjo tak berbuah sanksi dari timnas Kamerun. Ekotto pun mengatakan, ia langsung berbaikan dengan Moukandjo tak lama setelah kejadian tersebut.

Video Terkini