Sukses

5 Pemain Man City yang Bantu Guardiola Bungkam Kritikan

Musim 2016-2017 bukan yang terbaik untuk Pep Guardiola dan Man City.

Liputan6.com, Manchester - Pencapaian Man City musim ini yang sementara memimpin klasemen Liga Inggris boleh dibilang melalui proses panjang. Pep Guardiola, sang juru taktik, acap menjadi sasaran pengkiritik setelah penampilan tim musim lalu.

Musim 2016-2017 bukan yang terbaik untuk Pep Guardiola. Timnya gagal di berbagai ajang dan gayanya dianggap tak cocok untuk permainan kick and rush Liga Inggris.

Apalagi, awal musim lalu Guardiola dikritik karena seperti membeli kesuksesan. Hal itu setelah menghabiskan dirinya ratusan juta poundsterling untuk Kyle Walker, Danilo dan Benjamin Mendy.

Memang benar, Guardiola memanfaatkan sumber daya uang klub. Namun, pemanfaatannya sejauh ini sangat kolektif pada berbagai posisi dan Man City terlihat seperti tim menakutkan.

Nah, lima pemain di bawah ini sangat berandil bantu Guardiola menepis semua kritik. Siapa saja? Berikut daftarnya dikutip Sportskeeda:

2 dari 6 halaman

5. Raheem Sterling

Raheem Sterling (AFP/Filippo Monteforte)

 Dibeli pada tahun 2015 dari Liverpool, banyak yang kecewa dengan musim pertama Sterling di Man City. Dia kurang tajam selama musim berlangsung.

Namun, di bawah Pep Guardiola, Sterling telah mengalami transformasi dan tampak membaik. Bermain dalam peran yang lebih maju dan bebas, Sterling menjadi salah satu pemain top musim ini dengan mencetak 7 gol.

Sterling juga berhasil mendapat sebuah tempat di Timnas Inggris dan akan memainkan peran penting di Piala Dunia 2018. Pemain berusia 23 tahun itu akan sangat penting bagi rencana Manchester City untuk mendominasi Eropa dalam beberapa tahun ke depan.

3 dari 6 halaman

4. Ederson Moraes

Kiper Manchester City, Ederson Moraes (Foto: ESPN)

Guardiola sempat punya hubungan yang renggang dengan fans City saat mendepak Joe Hart. Dia sama sekali tidak memercayai kemampuan Hart yang tak bisa bertindak playmaker dari belakang.

Musim ini, klub telah menemukan kiper yang sangat baik, yakni Ederson. Dibeli dari Benfica pada jendela transfer musim panas, kiper berusia 23 tahun itu memiliki awal yang luar biasa di Liga Inggris.

Ederson sukses meraih enam clean sheets sejauh ini. Distribusi bolanya juga sesuai dengan keinginan Guardiola, dan karena itu dia mendapat dukungan baik dari manajer maupun penggemarnya.

4 dari 6 halaman

3. Nicolas Otamendi

Ekspresi Bek Manchester City, Nicolas Otamendi (AFP/Oli Scarff)

Karier Nicolas Otamendi belakangan mengalami pasang surut. Pemain berusia 29 tahun itu sering dianggap tidak cukup baik untuk klub seperti Manchester City yang selalu kejar target juara.

Namun, dengan Kompany yang cedera musim ini, Otamendi telah menjadi starter dan telah melampaui ekspektasi sejauh ini. Duetnya bersama John Stones juga bak tembok kokoh.

Di bawah pelatih asal Catalonia itu, Otamendi telah menunjukkan peningkatan dalam penentuan posisi serta membaca permainan lawan. Kuat di udara dan fisik sempurna, Otamendi telah menjadi aset berharga bagi Man City.

5 dari 6 halaman

2. Gabriel Jesus

Pemain Manchester City, Gabriel Jesus (AFP/Oli Scarff)

Sejak didatangkan Januari 2017 dari Palmeiras, Gabriel Jesus menjelma jadi striker menakutkan di Eropa. Cuma didatangkan seharga 27 juta pounds, dia merupakan pembelian terbaik era Pep Guardiola.

Jesus menunjukkan banyak janji di paruh kedua musim 2016-17, meski jadi cadangan Sergio Aguero. Dalam waktu terbatas yang diberikan kepadanya, dia mencetak 7 gol di 11 penampilan.

Musim ini, Jesus lebih menjanjikan. Dia telah mencetak 7 gol di Liga Inggris dan acap membuka banyak kesempatan dan menciptakan beberapa peluang buat rekan-rekannya. Jesus juga telah menjadi starter untuk Brasil dalam beberapa bulan terakhir, dan hampir pasti akan dibawa untuk Piala Dunia 2018.

6 dari 6 halaman

1. Leroy Sane

Gelandang Manchester City, Leroy Sane (Mike Egerton / PA via AP)

Sane telah melampaui ekspektasi di paruh kedua musim sebelumnya dan secara konsisten membangun penampilan apiknya secara perlahan. Senjata utamanya adalah kecepatan yang tak tersentuh disertai tembakan mematikan dari teknik finishing yang sangat baik.

Bersama Guardiola, pemain Jerman itu telah berkembang menjadi pencipta gol dan peluang di Liga Inggris. Pemain sayap tersebut telah mencetak 6 gol dan 5 assists di Liga Inggris sejauh ini.

Pada usia 21 tahun, Leroy Sane dianggap oleh banyak orang sebagai masa depan Manchester City. Dia juga mendapatkan tempat di tim nasional Jerman yang penuh dengan bakat di semua lini.

Dengan penampilan konsisten di setiap pertandingan dan mentor yang sangat baik bersama Pep Guardiola, kemampuan Sane diprediksi akan kian menggila pada masa depan.

Eka Setiawan