Liputan6.com, London- - Marcus Rashford adalah salah satu aset berharga yang dimiliki Manchester United (MU). Di usianya yang baru 20 tahun, ia sudah menjadi bagian penting skuat timnas Inggris. Pelatih Gary Southgate pun mengakui kehebatannya.
Rashford menjadi salah satu produk akademi MU. Ia bergabung dengan MU sejak 2005 usai menimba ilmu di Fletcher Moss Rangers. Sepuluh tahun berselang, ia mulai mendapatkan kepercayaan untuk masuk tim utama.
Advertisement
Baca Juga
Kualitasnya pun sudah diakui banyak pihak meski belakangan ini ia harus mengubah perannya menjadi seorang winger. Dari 89 pertandingan, ia mengemas 26 gol dan 14 assist.
Tak heran jika ia sudah mendapat kepercayaan untuk menjajal pengalaman bersama timnas Inggris senior. Sayang, Rashford belum mampu menunjukkan kehebatannya seperti di level klub. Dari 12 kali tampil, baru dua gol yang dicetak Rashford.
"Ia pasti akan mencetak gol. Teknik dan kemampuan finishing-nya sangat luar biasa. Sering kali kami saling memandang dalam sesi latihan dan mengangkat alis pada beberapa hal yang ia lakukan. Ia pemain yang sangat menarik," tutur Southgate, dikutip Manchester Evening News.
Modal Jadi Pemain Top
Banyak yang menilai pelatih MU, Jose Mourinho melakukan kesalahan besar karena menempatkan Rashford di posisi sayap. Padahal, kemampuan Rashford yang sebenarnya akan berkembang jika tampil sebagai penyerang tengah.
Masalahnya, MU tak memiliki tempat untuk Rashford pada peran penyerang tengah. Itu karena posisi tersebut sudah menjadi milik Romelu Lukaku. Belum lagi mereka akan kembali diperkuat Zlatan Ibrahimovic yang segera pulih dari cedera.
"Ia pemain yang sangat menarik, selalu ingin berkembang. Menurut saya, ia akan menjadi pemain top. Ia memiliki semua modal seperti pemain top yang pernah saya tangani dan ia masih berusia 20 tahun," tegas Southgate.
Advertisement
Rapor Rashford di Level Klub
2015/2016: 8 gol dan 2 assist dari 18 laga
2016/2017: 11 gol dan 6 assist dari 53 laga
2017/2018: 7 gol dan 6 assist dari 18 laga