Liputan6.com, Rio de Janeiro - Romario dan Bebeto menjadi dua figur penting saat mengantarkan Timnas Brasil mengangkat trofi Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat. Kini, keduanya bergandengan tangan di dunia politik dan berharap mengulangi kesuksesan serupa untuk mereformasi negara bagian Rio de Janeiro.
Romario, yang merupakan senator untuk negara bagian kampung halamannya tersebut, mengumumkan Bebeto akan bergabung dengan partai politiknya, Podemos. Bebeto kini menduduki kursi anggota dewan legislatif negara bagian Rio de Janeiro.
Advertisement
Baca Juga
Keduanya akan bekerja bersama untuk mereformasi negara bagian Rio de Janeiro yang saat ini sedang bangkrut dan dirongrong aksi kekerasan. "Impian kami akan terwujud," kata Romario di Rio de Janeiro, Kamis (16/11/2017).
"Bersama-sama kami dapat membangun ulang Rio. Hal yang Anda perlukan hanyalah bergabung dengan kami."
Romario telah mengatakan dirinya akan berjuang untuk menjadi gubernur negara bagian Rio de Janeiro pada 2018. Sedangkan Bebeto dapat berjuang untuk menjadi anggota senat.
Piala Dunia 1994
Romario dan Bebeto sangat familiar bagi para penggemar sepak bola Rio de Janeiro. Mereka menyumbang gol demi gol untuk Flamengo dan Vasco da Gama, dua klub terbesar kota itu, pada 1980-an dan 1990-an
Romario juga sempat melejit di Eropa. Dia mencetak ratusan gol, termasuk banyak gol untuk PSV Eindhoven serta Barcelona. Sementara itu, Bebeto menikmati masa emasnya bersama klub Spanyol, Deportivo La Coruna.
Namun, kerja sama kedua pemain itu pada Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat yang paling diingat publik, khususnya ketika mereka tampil gemilang di perempat final saat melawan Belanda.
Romario membawa Brasil memimpin 1-0 dengan gol klasiknya sebelum Tim Samba menggandakan keunggulan melalui Bebeto, yang istrinya baru melahirkan seorang putra, beberapa hari sebelumnya.
Bebeto pun berlari ke tepi lapangan sambil bergaya menimang-nimang seorang bayi. Romario bergabung dengannya dan dalam perayaan gol yang menjadi salah satu momen paling ikonik di turnamen akbar itu.
Brazil menang 3-2 dan kemudian menang adu penalti atas Italia di laga final untuk menjuarai Piala Dunia untuk kali keempat.
Advertisement