Sukses

5 Alasan Mengapa Mbappe Lebih Baik dari Gabriel Jesus

Banyak pengamat dan penikmat sepakbola memuji aksi Mbappe di lapangan hijau

Liputan6.com, Jakarta Publik sepakbola dunia setahun terakhir dikejutkan lahirnya dua talenta muda berkualitas, yakni Kylian Mbappe dan Gabriel Jesus. Keduanya dianggap sebagai pemain besar sepakbola masa depan.

Namun, ada beberapa fakta yang menyebut kalau Mbappe lebih istimewa ketimbang Jesus. Masih berusia 18 tahun, pemain Perancis itu menyihir banyak pengamat dan penikmat sepakbola lewat aksinya di lapangan hijau.

Bahkan dalam waktu sekejap, Mbappe langsung hijrah ke klub raksasa Perancis, Paris Saint-Germain. Di sana, dia bisa membuktikan banyak harapan yang besar di pundaknya.

Sedangkan Jesus meski tengah mengilap bersama Manchester City tapi dianggap belum capai tahap tinggi laiknya Mbappe. Nah, ada lima alasan yang melatari anggapan itu, apa saja? Berikut daftarnya dikutip Sportskeeda:

2 dari 6 halaman

Nilai Pasar Lebih Tinggi

Mari memulai dengan sesuatu yang tidak berhubungan langsung dengan lapangan. Jika Anda bermain bagus, harga akan naik, sesederhana itu yang dilakukan Mbappe.

Saat ini, bintang muda Prancis itu bernilai 90 juta euro, yang merupakan dua kali lipat dari harga Gabriel Jesus sebesar 45 juta euro. Ini merupakan bukti besar bagaimana Mbappe bangkit selama setahun terakhir.

Tahun lalu, Mbappe sebenarnya bukan nama yang akan diprediksi menyihir sepak bola Eropa. Bahkan nilai pasarnya hanya 4 juta euro kala itu dan kalah bila dibandingkan dengan Gabriel Jesus sebesar 20 juta euro.

3 dari 6 halaman

Cemerlang di Eropa

Kylian Mbappe, sudah berbuat banyak pada umur 18 tahun, usia di mana kebanyakan orang belum memikirkan pekerjaan. Bahkan, pada usia itu Paris-Saint Germain telah mendatangkannya dalam kesepakatan pinjaman dengan opsi untuk membelinya seharga 180 juta euro musim depan.

Faktanya Mbappe memang pantas dengan itu. Sebab, dia sudah memiliki 8 gol di Liga Champions dan mungkin bisa menghancurkan rekor saat masa-masa cemerlangnya nanti.

Hal yang sama tidak dapat dikatakan kepada Gabriel Jesus, yang mungkin telah memulai kariernya di Eropa dengan baik. Namun dia tidak bermain dalam kompetisi utama saat berusia 18 tahun.

4 dari 6 halaman

Liga Champions

Sebelum Liga Champions digelar, setiap fans tentu memiliki satu jagoan yang diprediksi akan tampil di semifinal. Real Madrid, Barcelona dan Bayern Muenchen selalu menjadi salah satu nama umum yang sering disebut

Namun musim lalu, AS MOnaco secara mengejutkan melaju ke empat besar Liga Champions sebagai wakil Prancis. Tim Leonardo Jardim punya skuat muda, seperti Tiemoue Bakayoko, Fabinho, Thomas Lemar, Benjamin Mendy dan Bernardo Silva.

Namun, Kylian Mbappe dianggap menjadi sosok vital di balik kesuksesan Monaco mencapai semifinal. Penampilannya yang mengesankan itu membuat dia mendapatkan penghargaan Golden Boy untuk tahun 2017.

5 dari 6 halaman

Rataan Gol Lebih Baik

Tidak banyak yang bisa dikatakan tentang aspek permainan keduanya, kecuali soal gol. Terlepas dari kenyataan bahwa Mbappe dua tahun lebih muda dari Jesus, tapi soal rataan mencetak gol malah lebih unggul.

Gabriel Jesus memang tengah menikmati tingkat mencetak gol yang sangat bagus di Eropa. Namun, Mbappe telah mencetak 33 gol dari 72 penampilan dengan rasio 0,45 gol per game. Sementara Jesus hanya memiliki 44 gol dalam 110 penampilan dengan rasio 0,4 gol per laga.

Statistik ini membuktikan kemampuan Mbappe sebagai striker haus gol. Alasan inilah yang membuat namanya menjadi primadona sepanjang musim panas lalu.

6 dari 6 halaman

Sangat Serba Bisa

Tak dimungkiri, Gabriel Jesus adalah pemain fantastis. Namun dia tertinggal dari bintang Prancis itu dalam hal kemampuan serba bisa.

Gabriel Jesus telah membuat 0,6 dribble dan 0,8 umpan kunci per game musim ini. Sementara KylianMbappe telah membuat 3 dribble dan 1,8 umpan kunci per laga sejauh musim ini.

Sebenarnya, tanpa statistik itu, Mbappe juga sudah terbiasa dalam penempatan posisi apapun di depan. Dia bisa jadi striker utama, pemantul, sayap, atau bahkan second striker. Beda dengan Jesus yang cuma unggul saat ada di depan gelandang, atau belakang striker. (Eka Setiawan)

Â