Liputan6.com, Jakarta - Manchester United (MU) baru saja menang besar atas Newcastle United, Minggu (19/11/17) dini hari WIB. Namun, ada beberapa hal yang membuat mereka akan terpeleset dalam laga-laga mendatang.
Baca Juga
Advertisement
Sejauh ini, MU sukses duduk di urutan dua dengan 26 angka. Mereka tertinggal delapan angka di belakang pemuncak klasemen sekaligus rival sekota, Manchester City.
Performa kurang stabil pasukan Jose Mourinho belakangan ini jadi sorotan. Tengok saja lima laga terakhir. MU cuma meraih dua kemenangan.
Inkonsistensi tersebut diperkirakan bakal berlanjut. Berikut lima alasannya menurut Sportskeeda:
Cedera Phil Jones
Pukulan terbesar bagi MU adalah cedera bek andalann Phil Jones saat membela Timnas Inggris. Dia sebenarnya sudah kurang fit sebelum laga melawan Jerman beberapa waktu lalu.
Namun, timnas tetap menurunkannya dengan memberi enam suntikan penghilang rasa sakit. MU pun kini terkena dampaknya.
Mereka harus kehilangan Jones beberapa pekan karena cedera pangkal paha. Pertahanan MU pun menjadi lubang. Terlebih Victor Lindelof masih beradaptasi.
Advertisement
Minim Kreasi di Lini Tengah
Ada sinyal kinerja buruk MU musim lalu sudah kembali. Dalam pertandingan melawan Chelsea, Tottenham, Liverpool, Huddersfield dan Stoke, lapangan tengah mereka seperti tak bernyawa.
Menurut banyak pengamat, lini tengah United tidak semulus Manchester City atau Tottenham. MU dinilai terlalu lambat dalam membangun serangan.
Sisi kanan lini tengah terlihat rentan karena Juan mata bukanlah tipe pemain cepat. Ander Herrera juga tidak konsisten pada musim ini.
Paul Pogba memang sudah kembali. Tapi, ketergantungan pada satu pemain jelas bukan hal bagus bagi tim sebesar MU.
Henrikh Mkhitaryan Menurun Drastis
Mkhitaryan menjadi tulang punggung tim di awal musim ini. Dia memberikan assist pada lima laga beruntun di Liga Inggris.
Dalam tujuh pertandingan Liga Inggris, Mkhitaryan juga tercatat membuat 22 peluang mencetak gol untuk rekan. Namun, kinerjanya setelah itu menurun. Dalam empat laga berikut, dia cuma menciptakan dua peluang saja.
Distribusi bola pemain Armenia itu juga terbilang rendah. Dia hanya melakukan 39,5 umpan per laga, jauh di bawah duet Manchester City, David Silva (82,1) dan Kevin De Bryune (76,4).
Advertisement
Bobrok di Kandang Tim Papan Atas
Bersama Mourinho, MU tercatat hanya mencetak satu gol dalam tujuh laga tandang melawan lima tim papan atas. Mereka pun gagal meraih kemenangan. Tren ini bertahan meski klub sudah mengeluarkan banyak uang di bursa transfer.
Strategi bertahan Mourinho jadi salah satu alasan mengapa rekor MU begitu buruk. Jika mau menjadi kandidat juara, mereka harus mulai meraih kemenangan di markas rival.
MU bisa melakukannya dalam waktu dekat. MEreka dijadwalkan bertamu ke rumah Arsenal.
Bakal Menjalani Jadwal Sulit
MU sedang menuju serangkaian lawan berat tanpa sempat bernapas. Juara Liga Europa tersebut dijadwalkan bermain 14 pertandingan dalam 50 hari ke depan, atau tampil setiap 80 jam.
Tidak seperti tim papan atas lainnya, lawan MU tidak begitu mudah. Dari Liga Inggris, mereka menghadapi Watford, West Brom, Arsenal dan Leicester City. The Red Devils juga memiliki derby melawan rival berat Manchester City.
Dari kompetisi lain, MU bakal menghadapi Basel di Liga Champions plus duel Piala Liga Inggris kontra Bristol City. (Eka Setiawan)
Advertisement