Liputan6.com, Jakarta Mantan pencari bakat ternama, Harry Dunn, meninggal dunia. Dia tewas saat tengah menjalani serangkaian proses persidangan kasus pencabulan terhadap remaja pria.Â
Meski bukan pelatih, nama Dunn sebenarnya tidak asing bagi para pemain sepak bola. Sebab, pria yang juga sempat bekerja di klub Ranger tersebut juga pernah menjadi pemasok amunisi tim-tim papan atas Liga Inggris, seperti Chelsea hingga Liverpool.Â
Advertisement
Baca Juga
Namun awal tahun lalu, namanya tercemar. Sebab dia dituduh melakukan pencabulan terhadap pemain-pemainnya. Serangkaian persidangan pun telalu dilaluinya. Harry Dunn bahkan sempat ditahan, meski akhirnya dibebaskan dengan uang jaminan.
Seperti dilansir Mirror.co.uk, juru bicara kepolisian bagian Crown Office menyatakan, bahwa,"Harry Dunn tampil secara pribadi, dalam petisi di Pengadilan Sheriff Edinburgh, 26 April sehubungan dengan dugaan pelanggaran seksual di awal tahun 1980-an."
"Dia sudah berkomitmen untuk kooperatif dan dibebaskan dengan jaminan. Sebagai akibat dari kematiannya, maka proses penyelidikan terhadap dirinya kini dihentikan."Â Â
Â
Â
Pengakuan Korban
Dunn sebelumnya menghadapi dua tuduhan. Pertama terkait dengan penyerangan dan sodomi, sedangkan tuduhan kedua penyerangan dan percobaan sodomi. Dia tidak membantah ataupun memberikan pembalaan atas tudingan tersebut. Harry Dunn juga berjanji akan mengikuti setiap persidangan yang dilakukan oleh pihak pengadilan.Â
Penyelidikan terhadap Dunn bermula saat korban melaporkannya ke pihak kepolisian, Februari tahun lalu. Insiden tersebut terjadi awal 1980 lalu. Korban yang saat kejadian baru berusia 16 tahun mengaku telah menjadi korban kebejatan Harry Dunn.Â
Kepada polisi, korban menyampaikan bahwa pencabulan dilakukan Dunn di flat-nya saat anak-anak lain tertidur pulas di kamar lainnya. Korban lainnya juga mengungkapkan hal yang sama. Dia yang ketika kejadian berusia 16 tahun juga mengaku dicabuli di flat Dunn, di Edinburgh sebelum dia mengikuti trial untuk klub Liverpool di Grangemouth, Stirlingshire. Â
Â
Advertisement
Tanggalkan Identitas
Korban Dunn lainnya, justru lebih berani dalam mengungkapkan tuduhannya. Mantan pesepak bola Levi Stephen buka suara tanpa menutupi identitasnya.
Dalam sebuah acara dokumentar di BBC April lalu, dia menjelaskan kekerasan seksual yang dialaminya saat trial di Liverpool. Saat itu, Levi masih berusia 13 tahun.Â
Sebelum akhirnya meninggal dunia, Dunn diperkirakan pernah bermukim di Edinburgh.Â