Liputan6.com, Jakarta - Semua progres venue di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan menuju Asian Games 2018 membuat Menteri Keuangan Sri Mulyani merasa puas. Namun, wanita berusia 55 tahun itu paling terkesan dengan konsep pembangunan di Istora Senayan.
Seperti diketahui, Gelora Bung Karno yang akan menjadi venue basket dan bulu tangkis Asian Games 2018 termasuk salah satu cagar budaya. Karenanya, Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) pun mencoba untuk mempertahankan nilai sejarah yang ada di GBK tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Dalam tinjauan pada Kamis (23/11/2017), terlihat bangunan luar di Istora Senayan tetap dipertahankan. Namun , penambahan fasilitas yang akan menunjang kegiatan juga dipersiapkan. Di dalam, desain berbentuk huruf U sangat terlihat.
Terkait fasilitas terbaru adalah tribun penonton yang kini menjadi single seat, ruang ganti pemain, toilet penonton, rangka jendela, tirai elektronik, hingga daya lampu. Untuk venue ini, daya lampu akan dibuat 1.200 lux per lapangan. Total daya pencahayaan dengan teknologi baru menjadi 21.280 watt.
Sedangkan untuk nilai sejarah, terdapat sepuluh pasang bangku yang dibuat sejak 1962 untuk dipertahankan. Bangku tersebut itu sendiri terbuat dari kayu jati dengan kapasitas 50 penonton. Hal ini bisa menjadi ajang nostalgia yang ingin mengenang suasana Istora Senayan yang lama.
"Ini termasuk gedung yang sangat klasik. Kalau untuk saya pribadi memiliki memori yang sangat banyak. Di Jakarta ini termasuk ikon. Dulu belum serindang ini, tapi sudah sangat baik," kata Sri Mulyani.
Â
Bermacam Kegiatan
Renovasi Gelora Bung Karno sendiri tak hanya difokuskan untuk Asian Games 2018. Nantinya juga bisa digunakan sebagai kegiatan masyarakat meliputi pertunjukan musik, bidaya, dan berbagai aktivitas publik.
"IAI mencoba untuk mempresentasikan nilai-nilai sejarahnya. Namun, pada saat yang sama juga mengadaptasikan kondisi kids zaman now di mana semua ingin mendapatkan ruang publik. Ini juga merupakan aset negara yang sangat sangat berharga di tengah kota," tutur Sri Mulyani.
Advertisement
Meninjau SUGBK
Sebelum meninjau Gelora Bung Karno, Sri Mulyani bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga melihat perkembangan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dan venue akuatik. Menurut dia, semua venue memiliki daya tarik sendiri.
"Kalau GBK yang besar itu kita bayangkan dari mulai sepak bola, upacara pembukaan dan penutupan seperti apa. Rumputnya juga luar biasa. Kalau akuatik, itu kombinasi dari pembangunan peninggalan sejarah dan menggambarkan suasana yang berbeda," tegas Sri Mulyani.