Liputan6.com, Turin - Juventus bersiap menghadapi dua pekan yang melelahkan. Tidak hanya harus menjalani jadwal padat, lawan-lawan yang akan mereka hadapi juga merupakan rival-rival utama mereka di Serie A dan Liga Champions.
Dimulai sejak Minggu (26/11/2017), saat menghadapi Crotone, Juventus berturut-turut ditantang tim-tim kuat. Pemimpin klasemen Serie A, Napoli, akan jadi lawan mereka, Jumat (1/12).
Advertisement
Baca Juga
Juventus juga harus menghadapi partai krusial di Liga Champions lawan Olympiakos Pireus, empat hari kemudian. Setelah itu, Sabtu (9/11), Juventus harus menghadapi Derby D'Italia lawan Inter Milan di Serie A.
"Ini akan jadi bulan yang penting bagi kami, karena begitu banyak pertandingan head to head melawan pesaing kami," ujar gelandang Juventus, Miralem Pjanic. "Kini, semuanya bergantung kepada kami."
Pjanic, 27 tahun, menilai, ini bisa jadi kesempatan terbaik mereka, untuk menyalip tim-tim pesaing. Terutama Napoli di puncak klasemen Serie A. "Saya rasa peluang kami cukup besar untuk mengejar untuk mengejar Napoli, karena poin kami dengan mereka tak terlalu jauh," ujar Pjanic.
Begitu juga dengan laga lawan Olympiakos. Kemenangan tentu akan membuka peluang Juventus untuk lolos ke fase 16 besar.
Perbaiki Kinerja
Hanya masalahnya, Juventus harus terlebih dahulu memperbaiki kinerja. Sebab, di dua laga terakhir, Massimiliano Allegri gagal meraih hasil positif. Juventus ditekuk Sampdoria 2-3 di Serie A dan imbang 1-1 lawan Barcelona di Liga Champions.
"Jelas, kami harus bermain lebih baik lagi. Ada beberapa hal yang harus kami tingkatkan. Kami semua tahu itu," ujar Pjanic.
Advertisement
Bantah Pentingkan Liga Champions
Pjanic juga membantah, jika disebut Juventus lebih memetingkan Liga Champions ketimbang Serie A. Pasalnya, dalam tiga musim terakhir, Juventus selalu tumbang di partai puncak kejuaraan paling elite antarklub Eropa itu.
"Target kami sesungguhnya justru scudetto, juara Serie A," ujarnya. "Tim ini dibentuk untuk bermain di semua ajang hingga akhir. Tapi kita tahu, di Liga Champions, kita membutuhkan sedikit keberuntungan."
Dia menambahkan, "Jadi, kita harus pintar-pintar menyesuaikan target dengan kenyataan di lapangan."