Sukses

Prediksi Timnas Indonesia Vs Guyana: Harus Maksimal

Dua kekalahan saat lawan Suriah U-23 membuat timnas Indonesia wajib menang lawan Guyana.

Jakarta - Timnas Indonesia siap menghadapi Guyana di laga uji coba, sore ini. Dalam laga yang akan digelar di Stadion Patriot ini, kesempatan timnas Indonesia untuk meraih kemenangan setelah sebelumnya dua kali kalah lawan Suriah U-23.

Melawan Guyana, pelatih Timnas Indonesia , Luis Milla, akan kembali memainkan pemain U-23, plus Ilija Spasojevic, yang sempat tampil pada pertandingan kedua melawan Suriah. Luis Milla berharap timnya dapat maksimal dalam laga yang merupakan persiapan jangka panjang menuju Asian Games 2018 itu. 

"Kami ingin mencoba menghadapi tim dengan level yang sama seperti tim ini. Namun, kami tetap mencari lawan yang akan menuntut para pemain kami bermain sangat intens dengan level yang sama. Seperti halnya Suriah, Guyana juga merupakan tim yang bermain dengan mengandalkan kemampuan fisik. Jadi ini akan sangat bagus bagi para pemain kami untuk mencari solusi dari permasalahan sebelumnya," ujar Luis Milla.

Proses mematangkan skuat memang terlihat dari sesi latihan resmi Timnas Indonesia yang digelar secara tertutup. Luis Milla tetap akan mengandalkan pemain-pemain penting menjadi starter. Ilija Spasojevic akan menjadi ujung tombak dengan dibantu Febri Hariyadi dan Egy Maulana Vikri di sisi sayap.

Septian David Maulana akan membantu lini serang timnas Indonesia dengan dukungan Evan Dimas Darmono dan Muhammad Arfan. Sementara itu, di lini belakang, kiper Satria Tama akan dibantu Hansamu Yama Pranata dan Bagas Adi Nugroho yang menjadi pilihan mengawal pusat pertahanan.

2 dari 4 halaman

Luis Milla Tak Ambil Pusing

Adapun dua sisi bek sayap akan dikawal Putu Gede Juni Antara dan Ricky Fajrin. Ricky Fajrin menggantikan Rezaldi Hehanussa yang masih istirahat demi tampil di ajang Aceh World Solidarity Cup 2017 pada awal Desember. 

Terkait level Guyana yang berada 10 peringkat di bawah timnas Indonesia dalam rangking FIFA, Luis Milla tidak ingin ambil pusing. Menurut pelatih asal Spanyol itu, dalam sepak bola, tim kecil sering menang melawan tim dengan level di atasnya.

Ricky Fajrin (kanan) siap jadi andalan lini pertahanan timnas Indonesia.(Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

"Bagi saya saat ini adalah tim kami mengalami progres yang baik di lapangan ketika bertanding. Saya tidak memikirkan ranking FIFA. Buat saya yang penting adalah target ke Asian Games. Jadi kami mempersiapkan pertandingan ini sebagai bagian dari persiapan itu," ujar Luis Milla.

"Kalah dua kali dari Suriah yang punya ranking lebih baik dari kita bukan lantas kemenangan sudah di tangan. Dalam sepak bola tidak ada yang tahu, tim kecil pun bisa berjuang mati-matian untuk bisa meraih kemenangan atas tim besar," lanjut pelatih Timnas Indonesia itu.

3 dari 4 halaman

Pertama Kali Datang ke Asia, Guyana Bidik Kemenangan

Pertandingan melawan Timnas Indonesia akan menjadi kunjungan pertama Guyana di Asia. Meski jarak tempuh ke Indonesia cukup jauh, pelatih Guyana, Wayne Dover, tetap menginstruksikan para pemainnya untuk meraih kemenangan atas Garuda Muda. 

"Ini pertama kalinya dalam sejarah Timnas Guyana bermain di Asia. Kami ingin membuat masyarakat kami bangga akan sejarah yang ingin kami torehkan ini, bangga terhadap perjuangan pemain hingga di sini. Hasil baik tentu menjadi obyektif kami di sini, dan hasil yang baik itu adalah kemenangan, tidak ada yang lain," tegas Wayne Dover.

Kapten Timnas Guyana, Jake Newton, pun menyuarakan hal yang sama. Pemain yang berposisi sebagai bek ini tak sabar menghadapi Timnas Indonesia dan melihat seperti apa kemampuan Hansamu Yama Pranata dkk.

Timnas Guyana dalam sesi jumpa pers jelang melawan Timnas Indonesia. (Bola.com/Benediktus Gerendo Pradigdo)

"Saya merasa senang tiba di sini dan saya harus katakan pemain kami baru pertama kali menginjakkan kaki di belahan dunia lain di Asia ini. Saya pun tidak sabar menjalani pertandingan untuk bisa melihat seberapa hebat kemampuan pemain-pemain Indonesia," ujar Newton penuh percaya diri.

Bicara soal adaptasi, Dover mengungkapkan, timnya hanya bermasalah dengan adaptasi perbedaan waktu. Hal tersebut bisa dimaklumi karena perbedaan zona waktu antara Guyana dan Indonesia bagian barat adalah 11 jam. Hal tersebut mengganggu kebugaran para pemain Guyana.

 

4 dari 4 halaman

Prakiraan Susunan Pemain

Timnas Indonesia saat pertandingan melawan Suriah U-23 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Sabtu (18/11/2017). Indonesia kalah 0-1 dari Suriah U-23. (Bola.com/ M Iqbal Ichsan)

Timnas Indonesia (4-2-3-1): Satria Tama (kiper); Putu Gede Juni Antara, Hansamu Yama Pranata, Bagas Adi Nugroho, Ricky Fajrin (belakang); Muhammad Arfan, Evan Dimas, Septian David Maulana, Febri Hariyadi, Egy Maulana Vikri (tengah); Ilija Spasojevic (depan)

Pelatih: Luis Milla

Timnas Guyana (4-3-2-1): Akel Clarke (kiper); Christopher Bourne, Jake Newton, Jelani Smith, Jeremy Garrett (belakang); Brandon eresford, Daniel Wilson, Trayon Bobb, Shaquille Agard, Daniel Jodah (tengah); Anthony Abrams (depan)

Pelatih: Wayne Dover