Liputan6.com, Tangerang - Gelandang Bhayangkara FC, Firman Utina berharap banyak pada penunjukan Bima Sakti sebagai pelatih Timnas Indonesia U-19. Dia optimistis karakter bermain Timnas U-23 bisa diteruskan dengan baik oleh Bima Sakti di level usia yang lebih muda.
Bima Sakti ditunjuk PSSI untuk membidani Timnas U-19 menggantikan Indra Sjafri. Sebelumnya, sejak Maret 2017 lalu dia telah mendampingi Luis Milla Aspas sebagai asisten pelatih Timnas Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
"Saya sangat setuju. Sebab Mas Bima sebelumnya jadi asisten Luis Milla, otomatis dia tau cara membentuk karakter sesuai skema yang Luis Milla ingin mainkan di senior," ujar Firman Utina di sela-sela turnamen sepak bola usia dini, Sabtu (25/11/2017) di Tangerang.
Bukan hanya pengalaman sebagai asisten pelatih, Bima Sakti diharapkan bisa menularkan ilmunya sebagai eks-pemain Timnas kepada bakat-bakat muda di tanah air. Selama ini, dikatakan Firman, pemain yang dipanggil membela skuat Garuda perlu waktu untuk adaptasi karakter dari klub masing-masing.
"Jadi sekarang ada jenjang yang bagus. Mas Bima sudah ada pengalaman jadi asisten dan dia bangun karakter sejak usia dini yakni U-19," ucap Firman yang baru saja memutuskan pensiun dari sepak bola profesional.
"Saat pemain U-19 naik ke senior, mereka sudah tidak adaptasi lama karena tinggal melanjutkan program yang ada," tuturnya.
Â
Â
Legenda Timnas
Sebelum terjun di dunia kepelatihan, Bima Sakti merupakan legenda sepak bola yang cukup disegani di tanah air. Karier profesionalnya diawali di tim PKT Bontang pada 1994 setelah pulang dari program pelatihan pemain di Italia, PSSI Primavera.Â
Bima juga pernah bermain untuk tim Primavera Sampdoria pada 1994, bersama striker Timnas Indonesia saat itu Kurniawan Dwi Yulianto. Koleksi caps milik Kurniawan sedikit unggul dibanding rekannya, 60 berbanding 56 caps.
Advertisement
Gonzales jadi Asisten
Firman Utina enggan mengomentari tandem Bima Sakti di tim pelatih Timnas Indonesia U-19. PSSI kabarnya baru saja menunjuk striker Arema FC Cristian Gonzales, yang masih aktif bermain sebagai asisten pelatih mendampingi Bima Sakti.
"Saya rasa semua bisa jadi pelatih. Tapi menjadi pelatih harus butuh kursus. Lepaskan dulu dunia sepak bola, baru jadi pelatih sehingga kita bisa tahu cara membangun tim," kata Firman.