Liputan6.com, Bandung - Persib Bandung resmi menunjuk Roberto Carlos Mario Gomez sebagai pelatih baru, Selasa (28/11/2017). Pelatih asal Argentina itu dikontrak dengan durasi dua tahun.
Baca Juga
Advertisement
Penunjukan Roberto Carlos sekaligus mengakhiri spekulasi siapa pelatih Persib Bandung usai Emral Abus. Sebelumnya, beredar rumor kalau Nil Maizar atau Rahmad Darmawan-lah yang akan menjadi "pawang" Maung Bandung berikutnya.
"Setelah melalui proses yang cukup panjang, kedua belah pihak akhirnya menjalin kesepakatan dengan durasi dua tahun untuk membangun dan membentuk tim Persib agar kembali ke jalur kejayaannya," demikian tulis Persib di situs resmi mereka.
Musim depan belum bergulir, tapi target Roberto Carlos bersama Persib Bandung jelas. Ya, pelatih berusia 60 tahun ini minimal harus bisa memperbaiki performa Atep dan kawan-kawan yang jeblok pada musim lalu.
Seperti diketahui, Persib terpaksa mengakhiri Liga 1 musim 2017 di peringkat ke-13 dengan 41 poin. Dari 34 pertandingan, Persib hanya meraih 9 kemenangan, 14 kali hasil imbang, dan 11 kekalahan.
Â
Â
Debut di Indonesia
Bagi Roberto Carlos, ini adalah kali pertama ia melatih tim Liga Indonesia. Meskipun demikian, Carlos sudah makan banyak asam garam sepak bola Asia Tenggara.
Carlos tercatat pernah sukses di Liga Super Malaysia bersama Johor Da'rul Tazim (JDT). Carlos membawa JDT juara AFC Cup di musim 2015 dengan mengalahkan klub Tajikistan, Istiklol 1-0 di partai final.
Bukan hanya itu, Carlos juga membuat JDT tak terkalahkan di 70 pertandingan. Berkat sejumlah prestasi tersebut, Carlos pun mendapat predikat Coach of The Year Liga Malaysia musim 2015.
Advertisement
Pernah jadi Asisten Pelatih di Valencia dan Inter Milan
Sebelum berkelana di Asia Tenggara, Roberto Carlos sempat mencicipi atmosfer sepak bola Eropa. Kabarnya, Carlos pernah menjadi asisten Hector Cuper di Valencia dan Inter Milan.
Pada 1999, Carlos juga pernah melatih Real Mallorca menggantikan Cuper. Akan tetapi, Carlos hanya melatih di lima pertandingan karena terbentur peraturan.
Carlos tak bisa melatih Mallorca karena Carlos belum punya pengalaman melatih selama dua tahun. Setelah itu, ia kembali ke Argentina untuk melatih sejumlah klub, antara lain Gimnasia La Plata dan Gimnasia Jujuy.