Liputan6.com, Milan - Benevento langsung menyadarkan Gennaro Gattuso, betapa tak mudah jadi pelatih AC Milan. Di laga debutnya, Gattuso harus menanggung malu lantaran ditahan imbang tim papan bawah Serie A itu, 2-2, Minggu (3/12/2017).
Lebih menyakitkan, satu poin yang didapat Benevento dari AC Milan adalah poin pertama mereka musim ini. Sebelumnya, dari 14 laga, klub asal kawasan Campania itu selalu kalah.
Proses satu poin untuk Benevento juga dramatis. Keunggulan 2-1 AC Milan harus pupus di menit-menit akhir injury time lewat tandukan kiper Benevento, Alberto Brignoli.
Advertisement
Baca Juga
Pada menit ke-94, beberapa saat sebelum laga bubar, kiper berusia 26 tahun itu berlari dari gawangnya menuju kotak penalti AC Milan. Dan, dengan timing yang tepat, Brignoli menanduk bola sepakan bebas rekannya dari sisi kiri pertahanan AC Milan. Gol!
Sebuah gol yang mematikan bagi AC Milan karena menggagalkan kemenangan mereka. Bagi Gattuso, gol Brignoli itu telah merusak rencananya untuk berpesta di debutnya sebagai pelatih AC Milan.
Tak heran, Gattuso pun mengaku sampai tak bisa tidur memikirkan pertandingan yang digelar di kandang Benevento, Stadio Ciro Vigorito, itu. Dia sangat menyesal karena kemenangan yang sudah di depan mata itu lenyap begitu saja.
"Sangat menyakitkan kebobolan seperti itu. Rasanya seperti terbakar," ujar Gattuso, 39 tahun, seperti dikutip Sky Sports. "Saya lebih baik ditikam!"
Namun, ini tentu saja bukan kiamat. Gagal meraih kemenangan di laga pertama sebagai pelatih AC Milan toh juga tak lantas membuat Gattuso langsung dipecat.
Namun, Gattuso tahu, langkah dia selanjutnya bersama AC Milan akan semakin berat. "Perjalanan kami masih sangat panjang dan berliku," ujar Gattuso. "Kami juga harus benar-benar berkembang."
Langsung Dihantam Masalah
Gattuso resmi melatih AC Milan sejak 27 November lalu. Dia didatangkan manajemen I Rossoneri untuk menggantikan pelatih sebelumnya, Vincenzo Montella, yang dianggap gagal.
Bagaimana tidak gagal, dengan skuat bertabur bintang, di bawah Montella, AC Milan gagal bersinar. Dalam 14 laga awal Serie A, Montella hanya mampu membawa Milan enam kali menang. Sisanya, dua kali imbang dan enam kali kalah.
Kini beban itu beralih ke Gattuso. Pria yang sempat 13 tahun membela Milan sebagai pemain ini wajib membawa prestasi bagus serta mendongkrak posisi AC Milan ke papan atas klasemen Serie A.
Namun, ya itu. Belum-belum, Gattuso sudah dihadapkan kepada masalah serius. Kebobolan di menit-menit akhir, apalagi melalui kiper lawan, memang bisa jadi masalah serius bagi AC Milan.
Siapa yang bisa menjamin itu merupakan kejadian terakhir kalinya bagi AC Milan? Bagaimana jika kejadian gol Brignoli berulang lagi? Artinya, tugas awal Gattuso jadi lumayan berat.
Soal konsentrasi kini menjadi vital bagi Milan untuk segera dibenahi. Gattuso harus benar-benar mengenal gaya permainan dan kecenderungan pemain-pemain AC Milan, terutama ketika sedang unggul.
Belum lagi bicara tentang taktik dan strategi jitu yang harus segera ditemukan untuk kembali meraih kemenangan demi kemenangan. Sebab, memang sulit diterima bila klub seperti AC Milan begitu kesulitan membongkar pertahanan Benevento.
Padahal, tim-tim sekelas Milan, seperti SS Lazio, AS Roma, dan Napoli bisa menang dengan skor besar. Lazio menang 5-1, Roma unggul 4-0, dan Napoli berpesta gol 6-0 ke gawang Benevento.
Advertisement
Hal Positif
Satu-satunya hal positif yang bisa diambil dari hasil imbang lawan Benevento adalah semakin menguatnya kesadaran Gattuso, bahwa tugasnya di Milan memang tak mudah. Hasil memalukan lawan Benevento ini juga membuat dia jadi lebih bersemangat untuk membawa AC Milan bangkit.
"Semua orang marah dengan hasil ini. Kami tidak bermain bagus kemarin, tapi saya menyukai semangat kami," tuturnya. "Saya kembali menonton pertandingan lagi, karena saya ingin mempersiapkan sesuatu."
Kebetulan, dalam dua hari ke depan, AC Milan akan turun di gelanggang Liga Europa lawan Rijeka. Ini bisa jadi ujian khusus bagi Gattuso, apakah dia bisa membawa pasukannya bangkit.
Menang akan jadi awal baru bagi Gattuso bersama Milan, sekaligus menghapus ingatan orang akan hasil buruk lawan Benevento. Dengan begitu, Gattuso akan bisa lebih nyaman menjalankan tugasnya menahkodai AC Milan.
Namun, jika kalah, beban Gattuso dipastikan akan semakin berat untuk mengangkat moral pasukannya. Atau, jangan-jangan Gattuso malah akan langsung mengalami nasib seperti Montella. Bahkan, lebih cepat.