Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia, Imam Nahrawi, tak melewatkan kesempatan bermain bulutangkis berpasangan dengan Tontowi Ahmad menghadapi Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Momen tersebut terjadi saat Menpora melakukan kunjungan dadakan ke pelatnas bulutangkis di Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (5/12/2017) pagi.Â
Imam Nahrawi melakukan kunjungan dadakan ke PBSI setelah menghadiri acara persiapan pemeriksaan laporan keuangan 2017 pemerintah pusat dan institusi pengelola keuangan di Istana Bogor pada Selasa pagi. Dalam perjalanan kembali dari Bogor, Menpora berinisiatif untuk menghubungi Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti.
Advertisement
Baca Juga
Dalam ceritanya kepada para wartawan di kantor Kemenpora pada Selasa sore, Imam Nahrawi mengaku ketika datang ke pelatnas PBSI, suasananya sangat sepi. Beberapa orang tampak tak menyadari kehadirannya hingga akhirnya salah satu pebulutangkis putra Indonesia, Praveen Jordan, menyadari keberadaannya.
"Saya telepon Susy Susanti dan saya katakan saya mau ke sana saat itu juga. Ia mempersilakan datang, padahal saya sudah sampai di sana. Sepi sekali suasananya. Saya sempat duduk-duduk dan menyapa orang di sana, tapi tampaknya tidak menyadari saya di situ. Akhirnya Praveen yang menyadari saya ada di situ, kemudian Debby Susanto," ungkap Imam Nahrawi.
Dalam kunjungannya itu, Menpora Imam Nahrawi juga sempat meninjau fasilitas yang ada di tempat pelatnas bulutangkis tersebut hingga ke fasilitas kamar mandi atlet. Tak hanya itu, Imam Nahrawi juga sempat berpasangan dengan Tontowi Ahmad untuk menghadapi ganda putri Indonesia, Greysia Polii dan Rahayu Apriani.
"Tadi saya berpasangan dengan Owi berhadapan dengan Greysia dan Apriani. Walau latih tanding saja, mereka itu semua cukup serius. Pukulan dua atlet putri kita itu luar biasa," kisah Imam Nahrawi.
Menpora Imam Nahrawi dan Tontowi Ahmad akhirnya berhasil meraih kemenangan dalam pertandingan tersebut. Namun, kemenangan itu tidak diraih dengan mudah. Greysia Polii dan Rahayu Apriani mampu memaksa lawan mereka itu untuk bermain hingga rubber-gim.