Sukses

Nakagami dan Kisah Kembalinya Pembalap Jepang di Kelas MotoGP

Tampil di kelas MotoGP adalah mimpi yang jadi kenyataan untuk Nakagami.

Liputan6.com, Tokyo - Jepang tidak hanya dikenal sebagai negara penghasil sepeda motor yang kompetitif dalam dunia balapan, khususnya MotoGP. Negeri Sakura ini juga dianggap sudah banyak menelurkan juara dunia di masa lalu.

Setelah lama absen menghadirkan pembalapnya di ajang MotoGP, Jepang akhirnya memiliki satu wakil di kelas utama. Pembalap asal Jepang dengan nama Takaaki Nakagami akan turun di MotoGP 2018.

Nakagami adalah pembalap debutan MotoGP 2018, yang bakal bersaing dengan Valentino Rossi dan kawan-kawan. Dia nantinya akan bermitra bersama Cal Crutchlow di LCR Honda dengan didampingi Kepala kru Dani Pedrosa, Ramon Aurin sebagai mentornya.

Nakagami sebenarnya sudah memimpikan tampil di kelas utama sejak lama atau saat dirinya masih berusia 4 tahun. Mimpi yang telah lama menggelayuti pikirannya itu akhirnya berhasil diwujudkannya.

"Saya pikir, saya segera mengerti bahwa saya ingin menjadi pembalap profesional suatu hari nanti. Prioritas saya adalah menikmati balapan," ungkap Nakagami seperti dikutip dari GPOne, Kamis (7/12/2017).

2 dari 3 halaman

Pengalaman Balapan

Pengalaman mengendarai motor didapat Nakagami saat dia pindah ke Eropa di usia 14 tahun. Saat itu, pembalap berusia 25 tahun ini menerima nomor 30 dari Alberto Puig.

 

Puig memang dikenal sebagai sosok penting dalam menemukan dan mengasah sejumlah pembalap top dunia. Ada tiga nama beken yang dikenal moncer karena tangan dinginnya, yakni Casey Stoner, Dani Pedrosa, dan Toni Elias.

"Ketika saya berusia 14 tahun, saya berlomba di kejuaraan Spanyol dengan Akademi MotoGP yang dikelola oleh Alberto Puig, dan dia memilih nomor itu untuk saya. Saya menyukainya dan saya memutuskan untuk mempertahankan nomor ini di masa depan," jelas Nakagami.

3 dari 3 halaman

Mimpi yang Jadi Kenyataan

Nakagami mulai merasakan pengalamannya menjajal motor RC213V ketika menjalani tes privat di Valencia. Saat itu, dia lebih menyesuaikan diri dengan elektronik MotoGP akan menjadi aspek paling menantang ketimbang naik kelas.

"Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Saya suka segalanya dari MotoGP. Kekuatannya luar biasa. Setiap kali saya menunggangi motor baru, saya tidak bisa mempercayai potensinya. Hal yang paling saya sukai adalah gearbox," beber Nakagami.

Pengujian kedua Nakagami dan seluruh sirkus MotoGP akan berlangsung pada akhir Januari mendatang. Nantinya semua peserta balap balap menjajal spesifikasi motor baru di Sirkuit Internasional Sepang. (David Permana)