Liputan6.com, Jakarta CLS Knights Indonesia gagal meraih kemenangan saat bertemu juara bertahan ABL Eastern Hong Kong. Kemenangan yang sudah di depan mata buyar lewat babak overtime. Namun dibalik hasil negatif tersebut, ada cerita heroik yang terjadi di kubu CLS.
Salah satunya adalah penampilan pemain asing Brian Williams. Dia berhasil menorehkan rekor rebound terbanyak dalam satu pertandingan ABL sebanyak 32 rebound.
Baca Juga
Advertisement
Pemain kelahiran Bronx, New York, tiga puluh tahun silam tersebut sebenarnya bermain dalam kondisi yang tidak fit. Ini dikarenakan Brian sedang menderita flu berat yang mengharuskan dia di infus sebelum pertandingan melawan Hong Kong Eastern. Selain itu cedera pergelangan kaki yang dideritanya saat menghadapi Formosa Dreamers, pada laga perdana CLS Knights yang lalu, masih terus menggangunya.
Pasca kejadian itu, ia menolak melakukan XRay dan MRI, karena dirinya cukup yakin cedera pergelangan kakinya tidak terlalu serius. Saat tim medis CLS Knights melakukan pemeriksaan, juga tidak tampak terjadi pembengkakan dan tidak terlihat ada yang aneh dari pergerakan pergelangan kakinya. Brian pun berkeinginan kuat untuk dapat tampil lagi pada pertandingan selanjutnya.
Namun sebelum laga game ketiga melawan Mono Vampire Thailand, pebasket jebolan Universitas Tennessee itu mengeluhkan sakit dibagian pergelangan kakinya. Hal ini segera ditindaklajuti Manajemen CLS Knights untuk segera memeriksa secara intensif sepulang dari Bangkok. Hal yang mengejutkan, hasil MRI ternyata menunjukkan satu bagian ligament pergelangan kakinya putus total (complete tear).
Dipuji Manajemen
Sikap dan etos profesionalnya membuat Tim Manajemen dan pelatih bangga. Seperti yang di perlihatkan pada game kemarin. Meski dengan kondisi yang tidak fit (ligament putus) dan di tambah flu berat saat melawan Eastern Hong Kong, Brian masih mampu menyumbangkan 14 poin, 32 rebound, enam assist dan enam blok.
“Ia bagaikan batu karang buat tim ini. Brian juga pemain CLS Knights yang paling stabil dengan kontribusi yang sangat signifikan. Meski dalam kondisi yang tidak fit ia selalu mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Dilapangan ia bermain seperti “Singa” , meski ia kehilangan tandemnya (Duke), ia tidak gentar sedikitpun. Kami bangga dengan totalitasnya dan berharap ia bersama Duke akan segera pulih secepatnya,” pandangan Christopher Tanuwidjaja, Managing Partner CLS Knights terhadap sosok Brian Williams.
Nyatanya itu tidak menyurutkan semangatnya untuk tetap tampil membela CLS Knights Indonesia pada pertandingan selanjutnya, termasuk meladeni Singapore Slingers di game kandang terakhir CLS Knights tahun 2017 ini melawan Singapura Slingers pada tanggal 13 Desember mendatang.
Advertisement
Janji Bangkit
“Brian pemain yang mau melakukan apa saja untuk timnya dalam situasi apapun. Bahkan dengan kondisinya yang terbatas masih bisa all out untuk timnya. Ia juga juga smart player yang bisa memberikan impact baik saat menyerang maupun saat bertahan. Sebagai personal ia juga pribadi yang sangat baik dan sudah bisa menerima kultur di tim ini sekaligus bisa membaur dengan semua team matenya,” ujar Koko Heru Setyo Nugroho, pelatih kepala CLS Knights Indonesia.
Tidak lupa Koko menitipkan pesan dan berterima kasih kepada semua fans CLS Knights yang tetap mendukung tim ini, meski dalam tiga pertandingan terakhir belum bisa memberikan kemenangan lagi. Namun ia dan seluruh pemain bertekad yang sama akan memberikan yang terbaik untuk para fans CLS Knights Indonesia.
“Berkaca dan juga belajar dari penampilan epic Brian Williams. Kami semua sudah bertekad akan bermain dengan sepenuh hati dan siap main keras di setiap game selanjutnya. Terima kasih buat para fans yang selalu mendukung CLS Knights in good and bad times,” imbuhnya lagi.
Manajemen CLS Knights Indonesia rencananya juga akan mempertimbangkan mengevaluasi penampilan Evan Brock yang di nilai belum memberikan kontribusi maksimal.