Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 223 pelari akan turut ambil bagian dalam acara lari bertajuk Nusantarun pada 15-17 Desember 2017 pekan depan. Ratusan pelari itu bakal berlari sejauh 127,9km menyusuri ramainya jalanan kota Purwokerto hingga indahnya dataran tinggi Dieng.
Baca Juga
Erupsi Gunung Agung, Lombok Marathon 2017 Batal Digelar
- Ini Lomba Marathon Terbaik di Dunia Versi Michael Wardian
Peserta Luar Negeri Ramaikan Surabaya Roller Marathon
Advertisement
Christopher Tobing, salah satu penggagas Nusantarun mengatakan, tahun ini acara Nusantarun bekerjasama untuk mendukung gerakan GurukuMaju.
"Ini bentuk semangat sekaligus wujud dukungan untuk pengembangan pendidikan melalui penggalangan dana, kesehatan melalui lari itu sendiri, dan pariwisata melalui rute eksotis yang kami tawarkan," ujarnya dalam jumpa pers di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (7/12/2017).
Christopher menambahkan, berdonasi dan membantu memang sudah menjadi semangat sejak Nusantarun pertama kali digelar. Christopher mengaku, saat pertama kali digelar, donasi yang didapatkan cukup banyak.
"Target kita pada awalnya dapat Rp 3,5 juta pada acara lari dari Jakarta ke Bogor. Tapi pada akhirnya, kita bisa dapat Rp 150 juta," ujar Christopher.
Â
Â
Lebih Bersifat Fun
Lebih lanjut, Christopher mengatakan para peserta tidak ditargetkan untuk berkompetisi. Meskipun, mereka telah melalui proses seleksi yang telah dilakukan panitia.
"Di sini bukan kemampuan larinya. Namun fun racing," kata Christopher.
Pada Nusantarun kali ini, para panitia menjalin kerjasama dengan Indonesian Overseas Alumni (IOA). IOA bakal diberi tanggungjawab untuk menerima donasi dari para peserta kali ini.
Nantinya, donasi tersebut bakal diberikan pada 400 orang guru di Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo.
Advertisement
Hampir Menyerah
Sebagai penggagas Nusantarun, Christopher mengakui dirinya hampir menyerah untuk terus melanjutkan acara ini. Pasalnya, ada prioritas lain yang harus dihadapinya dan para relawan yang turut membantu.
Christopher pun mengaku terpaksa mengorbankan waktu bersama keluarganya sendiri untuk mengurusi Nusantarun kali ini.
"Istri saya akan melahirkan saat Nusantarun berlangsung. Semula saya ingin tidak ikut, namun istri saya meminta saya untuk tetap ikut," ujar Christopher.