Sukses

Kaleidoskop 2017: 6 Momen Terbaik Sepak Bola Indonesia

Rentetan momen manis mewarnai alur perjalanan sepak bola Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Peristiwa-peristiwa menarik terjadi di sepak bola Indonesia sepanjang 2017. Rentetan momen manis mewarnai alur perjalanan sepak bola Indonesia.

Mulai dari penunjukan Luis Milla sebagai pelatih Timnas Indonesia hingga kembalinya klub legendaris, Persebaya Surabaya ke kasta tertinggi sepak bola Indoneisa.

Tak hanya itu saja, Bhayangkara FC membuat kejutan di Liga 1. Klub yang awalnya dipandang sebelah mata itu keluar sebagai juara Liga 1.

Jangan lupakan juga prestasi Timnas Indonesia U-16 yang tampil di sebuah turnamen di Vietnam. Tim asuhan Fakhri Hussaini ini tampil menjadi yang terbaik.

Untuk lebih lengkapnya, simak dalam kaleidoskop sepak bola Indonesia yang sudah Liputan6.com rangkum berikut ini.

2 dari 7 halaman

Luis Milla Latih Timnas Indonesia

Luis Milla (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Pada 20 Januari 2017, PSSI secara resmi menunjuk Luis Milla sebagai pelatih Timnas Indonesia. Pria asal Spanyol ini dikontrak PSSI hingga Asian Games 2018.

Milla berhasil memenangi persaingan melawan Luis Fernandez, mantan pelatih Paris Saint-Germain yang juga masuk radar PSSI dan menjadi kandidat pelatih Timnas Indonesia.

Pria berusia 55 tahun itu memiliki karier yang cukup mentereng sebagai pemain. Milla memulai karier profesional bersama Barcelona pada 1984 setelah tiga tahun bermain bersama Barcelona B.

Milla kemudian direkrut Real Madrid pada 1990 dan bermain di Santiago Bernabeu selama tujuh tahun. Pengoleksi tiga gelar La Liga itu kemudian mengakhiri karier pemain bersama Valencia pada 2001.

Karier kepelatihan Milla dimulai ketika menangani klub gurem Spanyol, UD Pucol, yang bermain di kasta kesembilan kompetisi sepak bola Spanyol pada 2006.

Milla sempat menjadi asisten pelatih Michael Laudrup di Getafe. Sukses terbesar Milla adalah ketika menangani timnas Spanyol U-21 dan memenangi Piala Eropa 2011. Sebelum terpilih menjadi pelatih Timnas Indonesia, Milla sempat menangani Real Zaragoza pada awal musim ini.

Sepanjang tahun ini, Milla gagal memenuhi target yang ditentukan PSSI, meraih medali emas SEA Games. Milla hanya mampu mempersembahkan perunggu SEA Games untuk Timnas Indonesia.

3 dari 7 halaman

Egy Maulana

Egy Maulana (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Juni 2017, Indonesia dikejutkan dengan talenta remaja 17 tahun asal Medan, Egy Maulana. Dia meraih penghargaan yang pernah dimenangkan dua penggawa Real Madrid, Cristiano Ronaldo dan Zinedine Zidane.

Egy Maulana, pemain sayap Timnas Indonesia U-19, mendapatkan penghargaan Jouer Revelation Trophee di Turnamen Toulon 2017. Panitia turnamen memberikan penghargaan lebih cepat setelah melihat performa Egy melalui statistik.

Ini menjadi hal yang tak biasa karena biasanya penerima gelar akan mendapat trofi pada akhir turnamen.

Timnas Indonesia U-19 mengakhiri pertarungan di Turnamen Toulon dengan kekalahan 1-2 dari Skotlandia, Selasa (6/6/2017) di Stade Jules-Ladoumègue, Vitrolles, Prancis.

Sensasi Egy Maulana terus berlanjut di Kualifikasi Piala Asia U-19. Dia mampu mencetak lima gol di babak kualifikasi Piala Asia U-19 yang berlangsung di Korea Selatan, 0ktober-November lalu.

Sayangnya, lima gol yang dicetak Egy tak mampu membuat Timnas Indonesia U-19 finis sebagai runner Up. Skuat Garuda Nusantara berada di urutan ketiga dengan enam poin, kalah tiga angka dari Malaysia yang berada di posisi kedua.

Meski gagal di babak kualifikasi, Timnas Indonesia U-19 tetap lolos ke Piala Asia U-19 karena status tuan rumah.

4 dari 7 halaman

Meroketnya Timnas Indonesia U-16

 

Performa Timnas Indonesia U-16 memuaskan pecinta sepak bola Tanah Air. Mereka lolos ke putaran final Piala Asia U-16 yang berlangsung tahun depan.

Di babak kualifikasi yang berlangsung bulan September lalu, Garuda Asia keluar sebagai juara Grup G, tanpa menelan kekalahan, meraih 12 poin. Menariknya, Timnas Indonesia U-16 mengalahkan tuan rumah sekaligus tim terkuat di Grup G, Thailand, dengan skor 1-0.

Tim besutan Fakhri Husaini itu juga sempat mencatatkan kemenangan besar. Mereka menang 18-0 atas Kepulauan Mariana Utara.

Striker Timnas Indonesia U-16, Sultan Diego Zico juga keluar sebagai top scorer. Jebolan Liga Santri itu mencatatkan 10 gol di babak kualifikasi.

5 dari 7 halaman

Bhayangkara Juara Liga 1

 

Bhayangkara FC memastikan gelar juara Liga 1 2017 pada pekan ke-33 seusai menang 3-1 atas Madura United di Stadion Gelora Bangkalan, Madura, 8 November 2018. Keputusan kontroversial Komisi Disiplin PSSI mempermulus langkah Evan Dimas dkk. jadi kampiun.

Bhayangkara FC mendapat tambahan dua poin, seusai Mitra Kukar dinyatakan bersalah menurunkan pemain ilegal, Mohamed Sissoko, pada pertandingan yang mempertemukan kedua tim di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Jumat (03/11/2017). Sang marquee player berstatus figur yang tengah menjalani skorsing akumulasi kartu.

Skor asli ini adalah 1-1, berubah menjadi 0-3 buat Bhayangkara FC yang berstatus sebagai tim tamu.

The Guardian, julukan Bhayangkara FC, mengakhiri kompetisi Liga 1 dengan 68 poin. Mereka unggul head to head dengan Bali United yang berada di posisi kedua, meski meraih poin sama.

6 dari 7 halaman

Persebaya Surabaya Promosi ke Liga 1

Setelah kembali diakui PSSI melalui Kongres Luar Biasa PSSI di Bandung, November 2016, Persebaya Surabaya kembali berkompetisi di sepak bola Indonesia. Bajul Ijo, sebutan Persebaya, harus memulainya dari Liga 2.

Tak butuh waktu lama untuk Persebaya kembali ke Liga 1. Setahun setelah diakui PSSI, Bajul Ijo kembali ke Liga 1.

Persebaya keluar sebagai juara Liga 2 setelah mengalahkan PSMS Medang dengan skor 3-2 di Bandung, 28 November 2017.

Tentu saja, ini menjadi titik balik Bajul Ijo. Dalam tujuh tahun terakhir, berbagai macam masalah sempat menghampiri Persebaya. Bahkan, mereka sempat mengalami dualisme pada 2010. Mereka juga sempat diklaim mengikuti kompetisi ilegal akibat turun Liga Premier Indonesia (LPI).

Beberapa tahun berselang, Bonek terus mendesak PSSI agar Persebaya kembali diizinkan untuk mengikuti kompetisi. Pada akhirnya, PSSI mempersilahkan agar tim Bajul Ijo mengikuti kompetisi Liga 2 2017. Tanpa butuh waktu lama, mereka langsung menyabet tiket promosi ke Liga 1.

7 dari 7 halaman

Rekor Top Scorer Sepak Bola Indonesia Pecah

 

Akhir Oktober 2017, striker Bali United, Sylvano Comvalius mencetak dua gol ke gawang Sriwijaya FC yang membuatnya mengumpulkan 35 Liga 1, sekaligus memecahkan rekor Peri Sandria.

Comvalius sukses mematahkan rekor Peri Sandria yang sudah bertahan 22 tahun. Ketika itu Peri Sandria melesakkan 34 gol selama satu musim dengan balutan jersey Mastrans Bandung Raya. Peri Sandria merupakan striker yang juga jadi bagian skuat timnas saat memboyong medali emas SEA Games 1991 di Filipina.

Total, Comvalis berhasil mencetak 37 gol untuk Bali United pada Liga 1 2017. Sayangnya, dia tidak tertarik melanjutkan kariernya di Liga Indonesia. Dia memilih bergabung dengan klub Thailand, Suphanburi FC.