Sukses

Striker Anyar Sriwijaya FC Masih Butuh Adaptasi

Striker Anyar Sriwijaya FC Manuchekhr Dzhalilov baru pertama kali bermain di Indonesia.

Liputan6.com, Palembang - Pemain anyar Sriwijaya FC Manuchekhr Dzhalilov mengaku masih perlu adaptasi lebih lama lagi agar bisa menyatu dengan rekan setimnya. Sebab, pemain asal Tajikistan ini baru pertama kali bermain di Indonesia.

Cuaca Palembang yang belakangan cukup menyengat disebut striker Sriwijaya FC itu sangat berbeda dengan negaranya. Selain itu, meski sama-sama mayoritas muslim, banyak hal yang cukup berbeda antara Indonesia dan Tajikistan.

"Tetapi, saya senang karena sambutan masyarakat di sini sangat ramah dan memberikan kepercayaan penuh. Saya dan istri cukup kaget karena setiap kami keluar selalu banyak orang yang menyapa lalu mengajak foto," kata Dzhalilov.

Top skorer dan pemain terbaik AFC Cup 2018 ini sempat diajak pelatih Sriwijaya FC Rahmad Darmawan untuk makan malam bersama dis alah satu rumah makan di Palembang, Rabu (13/12/2017).

"Saya mencoba sate ayam dan mie jawa, sedikit terasa aneh, namun rasanya enak. Kemarin juga sudah diajak makan pempek, banyak sekali makanan khas Indonesia ternyata," ujar Jalilov, panggilan akrabnya sambil tertawa.

 
2 dari 3 halaman

Nomor Unik

Bermain di Sriwijaya FC, Jalilov sudah memesan nomor punggung yang unik dan jarang digunakan pemain lain. Pemain Timnas Tajikistan menginginkan nomor 63 .

"Di Timnas Tajikistan, saya pakai nomor 21, tapi di klub saya selalu kenakan nomor 63. Saya juga ingin pakai nomor itu di Sriwijaya FC," ujarnya.

Menurutnya, nomor punggung tersebut memiliki keberuntungan tersendiri. Bahkan, dirinya sudah memakai nomor unik itu sejak membela klub Lokomotiv Moskow yang berlaga di kompetisi Rusia.

"Memang itu sudah menjadi nomor favorit saya. Karena 6 dan 3 jika dijumlahkan sama dengan 9 dan nomor itu identik digunakan penyerang hebat di sepak bola," katanya.

3 dari 3 halaman

TC di Luar Palembang

Setelah dua pekan memulai sei latihan, skuat Sriwijaya berencana untuk mengadakan try out di luar Palembang. Batu, Malang, dan Yogyakarta menjadi pilihan terdepan sebagai tempat TC untuk Laskar Wong Kito. Sebab, kedua daerah ini memiliki fasilitas lapangan yang cukup banyak dan sarana peunjang lainnya.

Selain itu, di daerah tersebut juga banyak klub lokal yang dapat menjadi lawan tanding bagi pasukan Rahmad Darmawan ini. "Memang ada program dari coach Rahmad Darmawan terkait TC dan try out nantinya. Namun, saat ini kita masih mengatur mengenai waktunya agar hasilnya nanti dapat lebih maksimal," kata sekretasi tim Sriwijaya FC Achmad Haris.

"Jika di Palembang, tidak banyak tim yang dapat diajak sparring. Apalagi, saat ini kompetisi juga belum bergulir. Sedangkan di Pulau Jawa banyak pilihan, mulai dari sesama klub Liga 1, maupun jenjang di bawahnya," tambah Haris. (soure: laskarwongkito.com)