Sukses

Liverpool Terpuruk Gara-Gara Rotasi, Klopp Pasang Badan

Liverpool bermain imbang dalam dua laga terakhir di Anfield.

Liputan6.com, Liverpool - Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, merasa tak ada yang salah dengan sistem rotasinya. Pria asal Jerman itu sama sekali tak menyesali keputusannya.

Setelah melibas Spartak Moscow 7-0 di Liga Champions, Klopp secara mengejutkan mencadangkan Philippe Coutinho dan Roberto Firmino saat menghadapi Everton di Anfield pada akhir pekan lalu. Derbi Merseyside itu berakhir imbang 1-1.

Liverpool kemudian memainkan Coutinho dan Firmino bersama Mohamed Salah dan Sadio Mane sejak menit pertama saat Liverpool menjamu West Bromwich Albion. Namun, laga yang berakhir di Anfield itu berakhir imbang 0-0.

Gara-gara sistem rotasinya, Klopp mendapat kritikan. Meski demikian, Klopp merasa apa yang dilakukannya sudah benar. "Kami harus memastikan bahwa kami memiliki pemain sebugar mungkin untuk permainan tertentu," kata Klopp seperti dilansir Soccerway.

2 dari 3 halaman

Terima Kritikan

Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp (AFP/ Paul Ellis)

"Kami pikir dan kami masih menganggap skuat memberi kami kesempatan melakukan rotasi. Saya bisa mengerti setelah dua kali imbang di kandang ada kritik, tapi keduanya adalah dua pertandingan yang sama sekali berbeda. Melawan Everton kami tidak beruntung dan melawan West Brom, itu bukan permainan yang bagus."

"Bahkan pemain yang saya rotasi masih memiliki dua pertandingan per pekan. Kami memiliki pertandingan yang sangat penting melawan Spartak dan tidak dapat memikirkan hal lain. Tim lain masih bisa mengistirahatkan pemain untuk laga matchday terakhir," Klopp mengakhiri.

3 dari 3 halaman

Lawan Bournemouth

Liverpool sendiri pada laga berikutnya bakal menghadapi Bournemouth. Kemenangan jadi harga mati bagi The Reds di laga ini.

  • Liverpool FC merupakan klub tersukses asal Inggris di eropa. Raihan 5 trofi dari 7 final menjadi bukti betapa berbahayanya Liverpool di rana
    Liverpool FC merupakan klub tersukses asal Inggris di eropa. Raihan 5 trofi dari 7 final menjadi bukti betapa berbahayanya Liverpool di rana

    Liverpool

  • Jurgen Klopp