Liputan6.com, Verona - Ambisi pelatih Verona, Fabio Pecchia yang bertekad membalas kekalahan 0-3 dari AC Milan di ajang Coppa Italia benar-benar terwujud. Minggu (17/12/2017), Verona menggilas I Rossoneri dengan skor yang sama di markas mereka, Stadion Bentegodi dalam lanjutan Serie A pekan 17.
“Di balik kemenangan ini ada terdapat kerja keras yang luar biasa. Hasil hari ini adalah bonusnya,” ujar Pecchia usai pertandingan, seperti dilansir Football Italia.
Advertisement
Baca Juga
Kemenangan ini memang belum mengangkat posisi Verona dari zona degradasi. Mereka masih terpaku di posisi 19 dengan 13 poin. Namun setidaknya, kemenangan telak atas AC Milan membuat rasa percaya diri anak-anak asuhnya muncul kembali.
“Hari ini kami memang hendak membalas dendam atas kekalahan di hari Rabu (Coppa Italia). Kami tidak ingin kebobolan, dan beberapa hal berjalan sesuai dengan yang kami inginkan,” lanjut Pecchia.
Di pertandingan berikutnya, Scaligeri (julukan Verona) akan berhadapan dengan Udinese, tim yang sukses menekuk raksasa Kota Milan lainnya, Inter Milan, dengan skor 1-3 di San Siro.
“Kami harus segera melupakan kemenangan ini dan memikirkan laga melawan Udinese,” ucap Pecchia.
AC Milan Merosot
Sedangkan bagi AC Milan, kekalahan ini membuat mereka turun ke peringkat delapan klasemen dengan 24 poin. Mereka semakin tertinggal jauh dari peringkat empat, yang kini diduduki AS Roma, dengan selisih 14 poin.
“Anda harus tanya pada Gattuso, apa sebenarnya masalah Milan. Sebab saya tidak melihat sebuah tim yang berjuang secara fisik,” imbuh Pecchia.
Sementara itu, pelatih AC Milan Gennaro Gattuso mengakui kekalahan ini sangat memalukan. Ini merupakan kekalahan kedua yang diderita Diavolo sejak ditukangi Gattuso pada 27 November lalu. Kekalahan pertama didapat saat menghadapi Rijeka di babak penyisihan grup Liga Europa.
“Ini memalukan. Kami harus menatap ke depan,” ujar Gattuso.
Advertisement
Tampil Buruk
Kali ini, Gattuso benar-benar kesal dengan para pemainnya yang memang bermain buruk. Ia tak ingin mengkambinghitamkan situasi klub di luar lapangan.
“Akan mudah mengatakan bahwa isu di luar lapangan yang membuat kami seperti ini. Namun, para pemain menerima gaji mereka pada saat yang sama. Klub juga selalu hadir. Tidak ada isu di ruang ganti,” kata Gattuso.
“Kami harus memikirkan bagaimana caranya bermain bagus dan mencetak gol. Namun setelah kebobolan pertama, kami tidak bereaksi. Atau kalaupun dikatakan kami bereaksi, itu sungguh cara bermain yang kacau dan tanpa organisasi. Saya tidak suka ini,” Gattuso menambahkan. (Abul Muamar)