Sukses

MotoGP: Zarco Tak Masalah Diberi Motor Bekas Rossi-Vinales

Zarco sudah terbiasa mendapatkan motor lungsuran dari Rossi dan Vinales

Liputan6.com, Jakarta Pembalap Tech3 Yamaha, Johann Zarco tidak terlalu mempermasalahkan menggunakan motor M1 Yamaha yang memiliki spesifikasi berbeda dengan Valentino Rossi dan Maverick Vinales pada MotoGP tahun depan. Karena dengan motor satelit tersebut, dirinya bisa berada di podium sebanyak tiga kali di Le Mans (Prancis), Sepang (Malaysia), dan Valencia (Spanyol).

"Sudah biasa, kami selalu menggunakan motor dari tahun sebelumnya milik tim pabrikan. Saya harus banyak belajar dari kategori MotoGP, sungguh fantastis dan saya sangat menikmati menunggangi motor Yamaha. Dengan apa yang saya miliki, saya bisa berada di podium," ungkap Zarco seperti dikutip dari Sport Rider Magazine, Senin (18/12/2017).

Sebagai seorang debutan di kelas utama MotoGP, penampilan Zarco memang tidak terlalu buruk. Dia mampu beradaptasi cepat dengan motor M1 Yamaha. Beberapa pembalap senior pun dibuat panik selama berada di satu lintasan, termasuk Rossi.

Hal ini disebabkan lantaran Zarco mampu menunjukkan kemampuannya menunggangi kuda besi. Lantas bagaimana persiapan pembalap asal Prancis itu di ajang MotoGP 2018?

"Saya senang untuk empat balapan terakhir saya di tahun 2017. Saya berhasil mempertahankan kecepatan yang sangat baik dan saya bisa berjuang untuk meraih kemenangan. Tujuan saya musim depan adalah memulai dengan cara yang sama seperti yang saya lakukan sebelumnya. Saya yakin saya bisa bertarung paling lama untuk posisi podium," jelas Zarco.

 

 

2 dari 3 halaman

Menambah Pengalaman

Yang pasti, Zarco bakal lebih matang dengan Tec3 Yamaha musim depan. Itu karena dia sudah mendapatkan pengalaman yang banyak membalap di MotoGP.

"Anda selalu berusaha mendapatkan lebih banyak pengalaman dalam situasi yang berbeda dan memahami motor bersama tim. Tujuannya adalah mempersiapkan motor dengan sebaik mungkin pada hari Jumat dan Sabtu dan bersiaplah pada hari Minggu (balapan)," kata Zarco.

Tak hanya pengalaman, usia yang sudah cukup matang membuat dia selalu tepat membuat keputusan. Meski demikian, keputusan yang diambil dianggap terlalu berbahaya dan kerap membahayakan pembalap lain.

3 dari 3 halaman

Rapor Zarco

 

2012: 17 balapan, 0 kemenangan, 0 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 95 poin

2013: 17 balapan, 0 kemenangan, 2 podium, 0 pole, 2 fastest lap, 141 poin

2014: 18 balapan, 0 kemenangan, 4 podium, 1 pole, 0 fastest lap, 146 poin

2015: 18 balapan, 8 kemenangan, 14 podium, 7 pole, 1 fastest lap, 352 poin

2016: 18 balapan, 7 kemenangan,10 podium, 7 pole, 4 fastest lap, 276 poin

2017:16 balapan, 0 kemenangan, 3 podium, 2 pole, 3 fastest lap, 174 poin

(David Permana)