Liputan6.com, Fenomena Johann Zarco pada MotoGP 2017 membuat para rookie di MotoGP 2018 juga patut diperhitungkan. Thomas Luthi yang akan menjalani musim perdana bersama Marc VDS pun siap membuat kejutan.
Di MotoGP 2018, ia adalah salah satu rookie selain Franco Morbidelli, Xavier Simeon, dan Takaaki Nakagami. Bagi Luthi sendiri, melakoni debut di MotoGP adalah sesuatu yang sudah ia nantikan selama bertahun-tahun. Itu karena ia sudah terlalu lama berkompetisi di dua kelas terbawah, yakni 125cc dan Moto2.
Advertisement
Baca Juga
Di kelas 125cc ia bersaing selama lima musim. Sedangkan di Moto2, pembalap asal Swiss itu menikmati petualangan selama delapan tahun. Artinya, memang sudah saatnya pembalap berusia 31 tahun itu naik kelas ke MotoGP.
Performanya pun semakin memukau dari musim ke musim. Buktinya, ia mampu menyegel status runner-up dalam dua musim terakhir. Dari 16 balapan yang diikuti musim 2017, ia 10 kali naik podium dan dua kali menang.
"Nakagami dan Morbidelli melaju sangat kuat di Moto2. Tapi saya rasa tidak perlu bersembunyi. Kami berada pada level yang sama. Tapi bagi saya terlalu dini untuk bicara soal tujuan. Saya bahkan tidak sedang naik motor," kata Luthi, dilansir Speedweek.
Â
Masih Cedera
Sayangnya, sampai saat ini Luthi belum mendapat kesempatan untuk mencicipi motor MotoGP. Itu karena ia belum sekalipun mengikuti tes bersama Marc VDS. Cedera menjadi penyebab utama dirinya belum menjajal motor Honda RC21V.
Kabarnya, ia baru bisa menjalani tes bersama Marc VDS di Sirkuit Sepang pada akhir Januari 2018. "Sulit untuk mengatakan apa yang saya pelajari. Kami harus merasakannya secara langsung untuk benar-benar memahaminya," jelas Luthi.
"Pada prinsipnya, itu sangat seru. Sangat menarik untuk bertemu tim, melihat orang-orang baru untuk kali pertama dan melihat bagaimana semuanya berjalan. Ini semua soal mengumpulkan pengetahuan teori," ia menambahkan.
Advertisement
Tantangan
Sampai saat ini, yang ia tahu adalah motor Honda begitu sulit dikendarai. Informasi itu ia dapatkan hasil komunikasi dengan pembalap LCR Honda, Cal Crutchlow. Namun, hal itu justru dijadikan pembalap berusia 31 tahun tersebut sebagai sebuah tantangan.
"Ini tantangan bagi saya. Saya menerima tantangan untuk belajar secepat mungkin dan mengatasi masa-masa sulit. Saya sadar motor Honda agak sulit dikendarai. Tapi saya sudah berbicara dengan pembalap seperti Crutchlow. Sangat menarik,"Â beber Luthi.
Thomas Luthi dan Karier
250cc
Balapan: 47
Menang: 0
Podium: 2
Pole: 0
Fastest lap: 0
Poin: 361
Moto2
Balapan: 119
Menang: 10
Podium: 35
Pole: 6
Fastest lap: 13
Poin: 1.260
Advertisement