Liputan6.com, Jakarta Sejatinya, bukan hanya Evan Dimas dan Ilham Udin Armaiyn, pemain Timnas Indonesia U-23 yang memutuskan berkarier di luar negeri. Satu pemain yang juga mengambil langkah itu adalah Ryuji Utomo yang merapat ke Thailand bersama PTT Rayong FC.
Usai Liga 1 2017 berakhir, jagat sepak bola Indonesia dihebohkan dengan kepindahan tiga pemain Timnas Indonesia U-23 ke luar negeri. Evan dan Ilham meneken kontrak bersama Selangor FA, lalu Ryuji direkrut Rayong.
Advertisement
Baca Juga
Namun, proses kepindahan ketiga pemain itu dalam situasi yang berbeda. Transfer Evan dan Ilham terlihat begitu rumit karena PSSI sempat dilaporkan tak mengizinkan keduanya hengkang. Namun hal ini dibantah Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Ratu Tisha.
Berbeda dengan kepindahan Ryuji yang jauh dari kabar miring. Ternyata, mantan bek Persija Jakarta itu memang mengambil langkah berbeda dari Evan dan Ilham. Itu karena ia sudah lebih dulu berkoordinasi dengan PSSI.
"Untuk Ryuji, kami tak begitu concern karena ia sudah berkoordinasi dengan kami," kata Tisha di Kantor PSSI, Grand Rubina, Jakarta, Selasa (19/12/2017).
Koordinasi
PSSI menjelaskan bahwa koordinasi seperti itu dibutuhkan untuk hal-hal terkait International Transfer Certificate (ITC) dan menyesuaikan jadwal pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia U-23. Menuju Asian Games 2018, Timnas Indonesia U-23 akan rutin menggelar TC setiap akhir bulan.
Tisha melanjutkan, level kompetisi di mana mereka akan berlabuh juga menjadi perhatian PSSI. Untuk Ryuji, Thailand adalah negara yang memiliki level kompetisi di atas Indonesia. Sedangkan Evan dan Ilham pergi ke Malaysia di mana level kompetisinya di bawah Indonesia.
Advertisement
Kualitas Kompetisi
"Apabila mereka harus keluar, dan pilihannya Malaysia, ini kan intensitas kompetisinya 11-12 dengan kita. Tapi jika pindah ke Jepang, Thailand, Spanyol, kita bisa menyesuaikan ritmenya karena kualitas kompetisinya di atas kita," ujar Tisha.
Topik itu pula yang menjadi bahan perbincangan saat perwakilan Evan dan Ilham, Muly Munial bertemu dengan Tisha di Kantor PSSI. "Ini bukan berupa perintah, kami hanya beberkan masalahnya. Keluarlah gambaran-gambaran kami, sehingga ia tahu."