Liputan6.com, Milan - Pelatih Inter Milan, Luciano Spalletti menuntut anak asuhnya untuk bangkit saat menghadapi Sassuolo dalam lanjutan Serie A di Stadio Mapei, Sabtu (23/12/2017).
I Nerazzuri sebelumnya tergelincir saat menghadapi Udinese di San Siro akhir pekan lalu. Mereka kalah 1-3.
Advertisement
Baca Juga
Kekalahan itu pun mematahkan rekor tak terkalahkan Inter Milan yang berlangsung 16 pekan. Kekalahan tersebut juga membuat mereka gagal bertahan di puncak.
“Ini krusial untuk bereaksi sedini mungkin. Kami bereaksi dengan terus melakukan yang telah kami lakukan sejak Juli, karena pada musim panas kami juga sudah bereaksi atas apa yang terjadi sebelumnya,” ujar Spalletti dalam konferensi pers, seperti dikutip Football Italia.
Kekalahan dari Udinese pekan lalu menempatkan Inter Milan ke posisi ketiga. Posisi I Nerazzuri kini terancam oleh AS Roma yang berada satu tingkat di bawah dengan selisih dua poin. I Giallorossi bahkan masih memiliki satu pertandingan yang belum dimainkan, melawan Sampdoria.
“Tentu kami tidak ingin kalah. Tim ini harus menunjukkan identitasnya,” kata Spalletti.
Semua Siap Tempur
Spalletti menambahkan, sejak menderita kekalahan pertama, para pemainnya langsung menjalani latihan keras. Ia pun mengaku bingung menentukan siapa pemain yang akan dicadangkan karena semua dalam kondisi siap tempur.
“Ada rasa percaya di antara mereka. Mereka bekerja dengan cara yang tepat,” jelas mantan pelatih AS Roma itu.
Advertisement
Sassuolo Dituntut Sempurna
Pelatih anyar Sassuolo, Giuseppe Iachini juga tak tinggal diam. Ia menuntut anak asuhnya tampil sempurna untuk menghadapi Inter Milan yang diprediksi bakal mengamuk pada laga nanti.
Apalagi, Sassuolo juga butuh mengamankan poin untuk memperbaiki posisi mereka di klasemen. Saat ini Neroverdi berada di peringkat 15, hanya selisih tiga angka dari zona degradasi.
“Mereka tim yang luar biasa yang ditangani pelatih hebat. Karena itu kami perlu menghadapi laga tersebut dengan organisasi dan semangat yang tinggi. Kami perlu tampil sempurna,” ujar Iachini.
Efek Positif
Adapun Iachini baru saja ditunjuk sebagai pelatih Sassuolo pada 27 November. Pelatih 53 tahun itu menggantikan Christian Bucchi yang gagal mempertahankan performa apik tim musim lalu saat masih dilatih Eusebio Di Francesco.
Kedatangannya pun langsung berdampak positif. Sassuolo mampu mengalahkan Sampdoria (1-0) dan Crotone (2-1) di pertandingan sebelumnya.
“Apa yang kami butuhkan agar bertahan (di Serie A)? Kami tidak perlu hitung-hitungan itu. Yang kami perlukan hanya persiapan terbaik di setiap pertandingan. Paruh kedua musim ini akan menunjukkan siapa kami sebenarnya,” tambah Iachini. (Abul Muamar)
Advertisement