Liputan6.com, London - Dominasi Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo di sepak bola dunia akhirnya pecah juga oleh Harry Kane. Pemecah rekor bukan Neymar, pemain yang digadang-gadang bakal jadi penerus bagi Messi dan Ronaldo.
Perusak dominasi itu bukan juga datang dari pemain seperti Eden Hazard, Sergio Aguero atau Pierre Emerick Aubameang. Dominasi itu pecah oleh striker asal Inggris yang bermain di Tottenham Hotspur, Harry Kane, pemain yang baru meningkat pamornya di Liga Inggris dalam tiga musim terakhir. Bak badai, Kane akhirnya mengakhiri dominasi Messi dan Ronaldo dalam hal jumlah gol di 2017.
Advertisement
Baca Juga
Kane merajai jumlah gol untuk klub dan Timnas Inggris sepanjang kalender 2017. Tercatat, dia mencetak 56 gol untuk Inggris dan Spurs sepanjang 2017. Dia unggul dua gol dari Messi yang mencetak 54 gol dan Ronaldo, 53 gol sepanjang 2017.
Kemunculan Harry Kane sebagai raja gol sebenarnya sudah bisa ditebak lewat penampilannya di Liga Inggris musim ini. Dia tampil menggila baik di Liga Inggris maupun Liga Champions.
Di Liga Inggris, Kane sudah mengemas 18 gol. Sedangkan di Liga Champions, pemain jebolan akademi Arsenal ini sudah mencetak 6 gol. Mungkinkah dia bakal merebut sepatu emas di Eropa musim ini, sekaligus akhiri dominasi Messi dan Ronaldo?
Musim baru berjalan setengah jalan. Segala hal bisa terjadi dan Liga Inggris lebih ganas dibandingkan liga lainnya. Meski begitu, melihat performa Kane di dua laga terakhir Spurs, Kane bisa jaga harapan dapatkan sepatu emas.
Bagaimana tidak, dia dua kali mencetak hattrick secara beruntun yaitu lawan Burnley dan Southampton. Ini menjadi hattrick ketiga bagi Kane musim ini. Sebelumnya, Harry Kane lakukan itu saat Spurs hajar APOEL di Liga Champions dengan skor 3-0.
Â
Â
Â
Komentar Kane
Bernafsukah Kane untuk mengejar sepatu emas di 2017-2018 ini? Gelar pribadi ternyata belum terlintas dibenak pemain kelahiran London 28 Juli 1993 ini.
Meski sudah jadi top scorer di Liga Inggris pada dua musim sebelumnya, Kane lebih mengidamkan trofi ketimbang penghargaan pribadi. Maklum, belum satu trofi pun didapatkannya sejak debut di Spurs pada musim 2013/14.
Spurs pun kering gelar sejak terakhir kali memenangkan trofi Piala Liga pada 2008 lalu. Ini bisa saja jadi peringatan bagi Spurs. Jika Kane gagal rebut trofi, dia bisa berpindah hati ke klub lain seperti Real Madrid.
"Saya selalu bilang trofi untuk tim adalah sesuatu yang ingin saya dapatkan. Kami masih punya peluang di Piala FA. Di Liga Champions, kami bisa tunjukkan bisa kalahkan klub terbaik," ujarnya seperti dikutip Mirror.
"Di Liga Inggris, kami harus berjuang untuk memastikan empat besar dan setelah itu lihat saja yang bakal terjadi. Masih banyak pertandingan yang harus dilewati. Buat saya memenangkan trofi itu prioritas. Itu selalu jadi target."
Keberhasilannya jadi yang paling subur di 2017 juga seakan membungkam julukan 'pemain karbitan' yang sempat diterimanya beberapa waktu lalu. Dia sempat dikritik bisa bersinar di satu musim saja. Semua itu kini hilang seiring makin tajamnya naluri gol Kane.
Advertisement
Selevel Messi dan Ronaldo?
Meski ungguli Messi dan Ronaldo, Kane menyadari dirinya masih jauh untuk dibandingkan dengan dua superstar sepak bola dunia tersebut. Dia mengaku harus terus bekerja keras agar bisa menyamai prestasi kedua pemain, meski bukan suatu yang mustahil kelak dia bisa kalahkan Messi dan Ronaldo.
"Prestasi di 2017 sebuah permulaan dan semoga saya terus membaik sehingga siap menyaingi Messi dan Ronaldo suatu saat," ujar Kane.
"Itu memang selalu ada dalam kepala saya. Saya selalu bilang saat orang lain meragukan kemampuannya, dia selalu punya kekuatan untuk membuktikan para pengkritik salah. Itu sudah terjadi sejak usia muda," katanya.
Kane mengaku ingin terus produktif cetak gol hingga 10 musim mendatang. Ini demi mewujudkan mimpinya bisa selevel dengan Messi dan Ronaldo.
Kegemilangan Kane juga mendapatkan pujian dari rekan-rekannya. Salah satu pujian datang dari kiper Spurs, Hugo Lloris. Bagi Lloris, apa yang didapatkan Kane sekarang menjadi titik awal baginya untuk kerja keras. Soalnya, tantangan untuk tetap di level atas sangat sulit.
"Dia pantas menerima semua pujian untuk saat ini tapi dia harus tetap berada di level ini. Dengan mentalitas seperti itu, saya tak ragu dia bisa melakukannya," kata Lloris.
Kane lebih muda enam tahun ketimbang Messi dan 8 tahun lebih muda dibandingkan Ronaldo. Dia masih berpeluang untuk tampil di tiga atau empat Piala Dunia berikutnya.