Jakarta - Pembalap KTM, Bradley Smith, mengaku menjadi rider tim pabrikan MotoGPÂ menuntut banyak dari segi mental maupun fisik. Dia tak pernah membayangkan menjadi pembalap tim pabrikan bakal sesulit ini.
Smith mengatakan untuk pertama kalinya dia merasa benar-benar menantikan masa liburan. Hal ini disebabkan tekanan yang dialaminya dalam pengembangan motor sebagai pembalap tim pabrikan.
Advertisement
Baca Juga
- Ducati Kecewa dengan Operator MotoGP
- Carlos Checa: Johann Zarco Bisa Jadi Kandidat Juara MotoGP 2018
- Crutchlow Belum Ingin Pensiun di MotoGP
"Tentu, ini jauh lebih menekan mental, juga dari segi fisik ketimbang dari yang saya bayangkan. Menyenangkan? Ya, saya akan bilang demikian. Saya telah belajar banyak sekali. Saya menikmati prosesnya," ujar Smith, seperti dikutip Motorsport, Minggu (31/12/2017).
"Ini tentu membuka mata saya dalam banyak hal. Anda mulai mengerti saat berada di motor tim satelit, Anda memiliki banyak hal, semuanya jauh lebih mudah," tambahnya.
Smith mengatakan perubahan terbesar yang harus dilakukannya sebagai pembalap tim pabrikan adalah menyadari setiap akhir pekan sebenarnya merupakan sesi uji coba.
"Perubahan terbesar adalah perbedaan antara pengujian dan balapan dan menemukan keseimbangan mental untuk membedakan antara apakah kami sedang mengembangkan motor atau mencoba untuk memacu motor tersebut," kata pembalap asal Inggris itu.
Bradley Smith bergabung dengan KTM pada awal tahun. Performanya jauh dari kata memuaskan. Apalagi dengan statusnya sebagai pembalap pabrikan.
Dia hanya menempati posisi ke-21 pada klasemen akhir dengan 29 poin. Berbanding jauh dengan pencapaiannya saat masih membela tim satelit Yamaha pada MotoGP 2017. Dia mengoleksi 62 poin bersama Yamaha Tech 3.