Liputan6.com, Jakarta- Bagi Suzuki Ecstar, MotoGP 2017 menjadi musim penuh penderitaan. Kolaborasi Andrea Iannone dan Alex Rins tak membuahkan hasil yang sesuai ekspetasi. Namun, hal itu tak mempengaruhi kepercayaan diri bos Suzuki, Shinichi Sahara.
Sejatinya, MotoGP 2017 memang menjadi musim transisi bagi Suzuki. Mereka harus memulai musim dengan kehadiran dua pembalap anyar. Maklum, mereka telah ditinggal Maverick Vinales dan Aleix Espargaro.
Advertisement
Baca Juga
Sebagai gantinya, mereka memilih Iannone dan Rins sebagai pembalap utama. Sayang, hasil yang mereka dapat sepanjang musim justru mengecewakan. Di klasemen akhir MotoGP 2017 tak satu pun pembalap mereka yang masuk deretan 10 besar.
Hal itu sangat bertolak belakang dengan aksi mereka pada MotoGP 2016. Duet Vinales dan Espargaro terbukti tokcer. Buktinya, mereka mampu mengantarkan Vinales finis di urutan kelima klasemen. Dari 18 balapan, Vinales mampu meraih empat podium, salah satunya adalah kemenangan di Sirkuit Silvestrone, Inggris.
"Kami yakin bahwa Andrea telah menyesuaikan gaya balapnya dengan lebih baik untuk motor kami. Alex juga banyak belajar pada musim pertamanya di MotoGP. Keduanya saling membantu. Dengan pengalaman lebih, mereka berdua akan lebih kuat," kata Sahara, dilansir Speedweek.
Â
Indikasi Positif
Suzuki sendiri menunjukkan indikasi positif pada sesi tes di Sirkuit Jerez, Spanyol. Pada hari pertama, Iannone tampil sebagai yang tercepat usai mengukir waktu 1 menit 38,280 detik. Pada hari kedua, Iannone menempati urutan keempat dan Rins di posisi keenam.
Pada hari ketiga, Iannone sukses kembali menempati urutan teratas. Bahkan, catatan waktunya jauh lebih baik dari sebelumnya, yakni 1 menit 38,030 detik. Rins juga mampu mengintai dari urutan keempat.
"Satu-satunya yang disayangkan adalah kedua pembalap sedang sakit pada hari pertama tes di Valencia. Untungnya kami bisa mengejar di Jerez. Di sana, tiga pembalap dengan Sylvain Guintoli datang ke lintasan untuk kami," tegas Sahara.
Advertisement