Sukses

Si Cantik Tantang Pembalap Wanita Tampil di Reli Dakar

Laia Sanz punya prestasi bagus di ajang Reli Dakar.

Liputan6.com, Jakarta Pembalap cantik asal Spanyol, Laia Sanz kembali tampil di ajang Reli Dakar 2018. Tahun ini menjadi kedelapan kalinya, wanita berusia 32 tahun ini beraksi di ajang reli dulunya dikenal dengan sebutan Reli Pari Dakar ini.

Laia memang selalu bersemangat tampil di Reli Dakar. Padahal, tahun ini hanya ada 14 pembalap wanita dari total 140 pembalap yang tampil di nomor motor, atau hanya sekitar 10 persen.

Dia pun menantang pembalap-pembalap wanita lainnya untuk turut berpartisipasi di Reli Dakar. "Kami bahkan, butuh sampai beberapa tahun untuk melihat lebih banyak pembalap wanita di Dakar," ujar Laia, seperti dikutip Efe.

Namun, Laia mengaku bisa memaklumi jika tak banyak pembalap wanita berminat tampil di Reli Dakar. Pasalnya, medan yang harus ditempuh memang benar-benar ekstrem, membentang dari Peru, Bolivia, hingga Argentina dengan jarak mencapai 9.000 kilometer.

"Ya, kita memang harus menunggu mereka untuk berkembang dan menebalkan keberanian tampil di Reli Dakar. Kita harus mendukung mereka untuk ikut ajang ini," Laia menambahkan.

 

2 dari 3 halaman

Prestasi Bagus

Laia Sanz (AP Photo/Ricardo Mazalan)

Laia sendiri sempat punya prestasi bagus. Pada Reli Dakar 2015, dia mampu finis di posisi kesembilan. Itu merupakan prestasi tertinggi yang pernah diraih pembalap wanita.

Selain itu, dalam tujuh keikutsertaan dia di Reli Dakar sebelumnya, Laia juga selalu mampu menyentuh garis finis. Tak heran, tahun ini, dia berharap bisa kembali masuk 10 besar.

"Saya merasa yakin karena memiliki pengalaman tampil sebelumnya," ujar Laia. "Tentu ini akan sangat berat. Tapi, reli ini juga akan sangat menyenangkan."

 

3 dari 3 halaman

Medan Berbahaya

Seperti ajang sebelumnya, Reli Dakar 2018 juga melombakan lima kategori: mobil, truk, motor, quads, dan utility vehicle (utv). Semuanya harus melewati 14 etape.

Reli dimulai di Lima, Peru, dan berakhir di Cordoba, Argentina. Dalam rentang jarak itu, para peserta reli harus melewati medan-medan berbahaya, termasuk daratan tinggi La Paz di Bolivia.