Sukses

Ketika Napoli Jadi Hantu bagi Juventus

Juventus masih tertinggal satu poin dari Napoli.

Liputan6.com, Jakarta - Kiprah Napoli di Serie A musim ini ibarat hantu bagi Juventus, sang juara bertahan. Napoli, klub dari kota pelabuhan Italia itu senyap-senyap saja pergerakannya.

Namun, lihatlah klasemen Serie A saat ini. Tim asuhan Maurizio Sarri ini pelan-pelan membuktikan diri sebagai kandidat juara terkuat, selain Juventus, tentunya.

Napoli bahkan sukses mengamankan Winter Scudetto alias juara paruh musim usai menang 1-0 atas Crotone di giornata ke-19. Gol semata wayang mereka ketika itu dicetak Marek Hamsik.

Saat ini, Napoli unggul satu poin dari Juventus. Dari 20 pertandingan, mereka mencetak 16 kemenangan, tiga kali imbang, dan sekali kalah.

Terakhir, I Partenopei menghantam Hellas Verona 2-0 lewat gol Kalidou Koulibaly dan Jose Callejon. Pantaslah jika Dries Mertens dan kawan-kawan kini bisa berlibur dengan tenang sebelum kembali turun ke gelanggang Serie A, dua pekan mendatang.

"Saya sebenarnya lebih senang jika kami terus lanjut tanpa liburan. Tapi, tentu saja pemain kami butuh istirahat," ujar pelatih Sarri. "Yang terpenting, kami tetap fokus kepada potensi kami di setiap pertandingan."

2 dari 4 halaman

Tancap Gas Sejak Awal

Salah satu pemain andalan Napoli, Jose Callejon.  (AFP/Carlo Hermann)

Napoli memang sudah tancap gas sejak awal musim. Mereka bahkan mencetak delapan kemenangan beruntun sebelum ditahan imbang Inter Milan di laga kesembilan.

Total, di delapan laga awal itu, Napoli mencetak 26 gol! Dalam perjalanannya, Napoli kembali ditahan imbang oleh Chievo dan Fiorentina dan sekali kalah.

Kondisi ini tentu saja jadi ancaman bagi Juventus, yang sudah enam musim berturut-turut selalu jadi yang terbaik di Serie A. Apalagi, saat ini, Napoli sudah tersingkir dari Piala Italia.

 

3 dari 4 halaman

Hanya Dua Ajang

Juventus vs Napoli, persaingan ketat menuju tangga juara.(Ciro Fusco/ANSA via AP)

Artinya, mereka kini hanya berkonsentrasi di dua ajang: Serie A dan Liga Champions, di mana langkah mereka telah sampai 16 besar.

Fakta ini tentu akan membuat Napoli lebih mudah membagi konsentrasi dan tenaga. "Kami memiliki pemain-pemain yang bisa membuat perbedaan di setiap pertandingn, seperti Callejon dan Lorenzo Insige," Sarri menebar ancaman.

"Tugas kami adalah membuat mereka selalu bisa tampil dalam kondisi terbaik di setiap pertandingan," Sarri menambahkan.

4 dari 4 halaman

Tetap Ketar-Ketar

Lorenzo Insigne membawa Napoli melambung. (AFP/Carlo Hermann)

Namun begitu, Sarri mengaku tetap merasa ketar-ketir. Pasalnya, dengan hanya selisih satu poin dan banyaknya pertandingan tersisa, bukan tak mungkin posisi mereka digusur Juventus.

Apalagi, terbukti Juventus punya tradisi sanga kuat sebagai juara Serie A. Sukses I Bianconeri meraih scudetto di enam musim terakhir jadi buktinya.

"Kami semua tahu, Juventus punya pengalaman luar biasa. Kami tahu, mereka bisa dengan mudahnya mengoleksi 90 poin. Berbeda dengan kami," ujarnya.

Selain itu, Napoli juga punya pengalaman buruk usai menggelar Winter Scudetto. Dua musim lalu, mereka sukses menjadi yang terbaik di paruh musim.

Namun, di akhir musim, Napoli hanya berada di posisi kedua, tertinggal sembilan poin dari Juventus.

Â