Sukses

3 Pelatih Italia yang Berpeluang Pindah ke Liga Inggris

Pelatih Italia dianggap cukup sukses di Liga Inggris.

Liputan6.com, Roma - Pamor pelatih-pelatih berkebangsaan Italia terus menanjak dalam beberapa tahun belakangan. Bisa dibilang, titik awalnya bermula dari kesuksesan Claudio Ranieri yang mampu membawa klub gurem, Leicester City meraih gelar juara Liga Inggris di musim 2015/2016.

Terbukti, setahun setelah itu, Chelsea yang merekrut Antonio Conte, juga sukses meraih gelar juga Liga Inggris. Hebatnya, mantan pelatih Juventus dan Timnas Italia itu tidak butuh waktu lama untuk mengantarkan The Blues juara. Ia langsung mempersembahkan gelar Premier League di musim pertamanya.

Kesuksesan dua pelatih itu lantas menghadiran efek domino di liga-liga besar Eropa, terutama di Inggris. Banyak klub-klub kaya di liga terbaik di dunia itu yang menginginkan pelatih asal Italia untuk menjadi arsitek mereka.

Salah satunya Arsenal, yang mulai sibuk mencari pengganti Arsene Wenger yang telah membuat para suporter mereka bosan.

Lantas, siapa sajakah pelatih Italia yang bakal mengikuti jejak Ranieri dan Conte melatih klub Liga Inggris? Berikut tiga di antaranya yang dirangkum Liputan6.com.

2 dari 4 halaman

1. Massimiliano Allegri

Menjelang akhir musim lalu, Massimiliano Allegri gencar dikaitkan dengan Arsenal. Ia disebut-sebut sebagai sosok yang paling tepat menggantikan Arsene Wenger yang sudah melatih The Gunners sejak 1996. Namun, Juventus bersikukuh mempertahankan Allegri. Dan akhirnya, Arsenal juga memperpanjang masa bakti Wenger hingga 2019.

Kini, setelah separuh musim ini berjalan, Allegri kembali diguncang rumor. Kali ini Chelsea yang memburunya. Corriere dello Sport mengabarkan bahwa The Blues memasukkan Allegri sebagai salah satu kandidat kuat untuk menggantikan Antonio Conte, yang mulai sirna sihirnya musim ini.

Ketertarikan Chelsea ini bukan tak berdasar. Kesuksesan Allegri mempersembahkan tiga gelar Scudetto dan tiga piala Coppa Italia secara berturut-turut bagi Juventus, menjadi landasan utama. Belum lagi, mantan pelatih AC Milan itu juga mampu membawa Gianluigi Buffon dan kawan-kawan lolos ke final Liga Champions dua kali dalam tiga tahun, meski gagal meraih trofi.

Peluang Chelsea merekrut Allegri sejatinya cukup terbuka. Pasalnya, pelatih berusia 50 tahun itu pernah mengungkapkan bahwa dirinya ingin suatu saat melatih klub Inggris. Ia juga mulai intens belajar bahasa Inggris dalam setahun terakhir.

Hanya saja, hadangan Chelsea adalah Juventus. I Bianconeri tampaknya masih sangat puas dengan kinerja Allegri sampai saat ini. Allegri juga masih terikat kontrak hingga Juni 2020.

3 dari 4 halaman

2. Carlo Ancelotti

Berhenti mengejar Allegri, tidak berarti bahwa Arsenal berhenti mengagumi pelatih-pelatih asal Italia. Menurut kabar terakhir, The Gunners kini mulai mengalihkan perhatian mereka ke pelatih yang sudah kaya akan pengalaman, Carlo Ancelotti. Pelatih yang tengah menganggur usai dipecat oleh Bayern Muenchen beberapa waktu lalu itu digadang-gadang sebagai pengganti Arsene Wenger mulai musim depan.

Menurut Corriere dello Sport edisi Rabu pagi (11/1/2018), Arsenal dikabarkan akan memutus kontrak Wenger di akhir musim ini, kendati kontraknya baru akan habis pada Juni 2019. Jika benar, itu akan menjadi akhir era Wenger setelah 21 tahun menukangi klub asal London Utara itu. Ini tidak terlepas dari kebosanan para fans The Gunners yang sudah sangat merindukan gelar juara.

Lebih jauh, Ancelotti disebut-sebut telah menyepakati kontrak senilai 10 juta euro per tahun dari Arsenal. Jumlah tersebut belum termasuk bonus yang bakal ia terima jika meraih prestasi. Kedatangannya ke Emirates Stadium pun hanya tinggal menunggu waktu saja.

Kabar ini diyakini bakal mencemaskan Asosiasi Sepakbola Italia (FIGC). Sebab, mereka juga menginginkan Ancelotti untuk mengisi kursi pelatih Timnas Italia yang masih kosong selepas pemecatan Giampiero Ventura November lalu.

4 dari 4 halaman

3. Maurizio Sarri

Maurizio Sarri mampu mencuri perhatian dunia sepak bola bersama Napoli dalam tiga musim terakhir. Dengan tangan dinginnya, I Partenopei menjelma tim yang disegani di Italia maupun di Eropa. Ia juga menerapkan permainan sepak bola yang indah, yang sudah diakui oleh banyak pihak, termasuk pelatih Manchester City, Pep Guardiola dan pelatih Juventus, Massimiliano Allegri.

Musim ini, sihir Sarri semakin menjadi-jadi. Terlepas dari kegagalan menembus babak 16 besar Liga Champions, Napoli mampu memimpin klasemen Serie A hingga pekan ke-20. Ia hanya terpeleset sekali musim ini, yakni ketika menghadapi Juventus (0-1) di San Paolo. Tercatat, selama tahun 2017 lalu, Napoli hanya kalah dua kali.

Belakangan, kesuksesan Sarri bersama Napoli mulai mencuri perhatian klub-klub Liga Inggris. Beberapa waktu lalu, tepatnya pada bulan Oktober 2017, beredar rumor bahwa pelatih 58 tahun itu diinginkan oleh Chelsea. Ia dianggap sebagai sosok yang paling tepat menggantikan Antonio Conte. Manajemen The Blues dikabarkan telah menggoda Sarri dengan gaji 12 juta euro per musim.

Selain Chelsea, klub semenjana West Ham United kabarnya juga tertarik pada Sarri. Namun belum kabar yang lebih jelas tentang ketertarikan mereka.

Adapun Sarri memiliki klausul pelepasan senilai 7,5 juta euro dalam ikatan kontraknya bersama Napoli. Nilai tersebut tentu saja sangat kecil bagi klub-klub Liga Inggris. (Abul Muamar)