Jakarta - Dua pabrikan besar, Yamaha dan Honda, menyebut 20 balapan dan tiga tes pramusim akan menyulitkan tim pada MotoGP 2019. Kedua tim memberikan dukungan terkait rencana pengurangan tes pramusim MotoGP dari tiga menjadi dua kali pada 2019.Â
Baca Juga
Advertisement
Seri MotoGP Thailand dipastikan masuk kalender pada 2018, sehingga MotoGP memiliki 19 balapan pada tahun ini. Setelah itu, seri MotoGP Finalndia dijadwalkan kembali pada 2019. Alhasil, jumlah balapan pada MotoGP 2019 bakal menjadi 20 seri.Â
Kesibukan tim-tim ditambah dengan dua hari tes pasca-musim di Valencia yang digelar setelah seri terakhir. Belum lagi memasukkan tiga kali tes pramusim selama total sembilan hari di Sepang (Malaysia), Buriram (Thailand), dan Qatar sebelum balapan pertama digelar pada Maret.Â
"Dua puluh balapan sangat banyak, bukan hanya bagi pebalap, tapi juga kami (tim)," kata Bos Yamaha, Lin Jarvis, seperti dilansir Motorsport, Sabtu (13/1/2018).Â
"Melakukan triple flyway selalu melelahkan di akhir tahun. Terlebih, pada tahun ini ada tambahan satu balapan di luar Eropa (di Sirkuit Buriram, Thailand). Jelas kami tidak ingin lebih dari 20 balapan. Jika kami harus menjalani 20 balapan, maka seharusnya tes pramusim dikurangi," sambung Jarvis.Â
"Saya yakin ada rencana mengurangi satu tes musim dingin, supaya kami sedikit lebih berimbang."Â
Mantan bos Honda, Livio Suppo, juga mengungkapkan Honda juga menyambut hangat rencana pengurangan tes pramusim.Â
"Mengingat ada enam pabrikan, tiga di Eropa dan tiga di Jepang, tepat jika berusaha mencari keseimbangan. Jadi perlu dipertimbangkan tentang balapan di Eropa serta tes di Eropa atau tidak," kata Suppo.Â
"Lebih baik balapan daripada melakukan tes. Sebanyak 20 balapan sudah lebih dari cukup. Tak mudah menemukan pekan untuk menjalani tes lagi. Saya rasa pengurangan tes pramusim MotoGP bisa diterima," imbuh dia.Â
Â