Sukses

Reputasi 3 Pemain Ini Hancur Usai Main di Liga Inggris

Liga Inggris era modern menjadi magnet pesepak bola top dunia, tapi ada juga yang bernasib apes.

Liputan6.com, Jakarta - Liga Inggris era modern menjadi magnet pesepakbola top dunia. Kompetisi terbaik di Eropa ini memiliki lima klub besar, Chelsea, Arsenal, Liverpool, Manchester United, dan Manchester City.

Klub-klub di Liga Inggris tampaknya pintar mengelola keuangan. Mereka dengan gampangnya mengeluarkan banyak uang untuk membeli pemain.

Seperti halnya Liverpool. Mereka rela mengeluarkan 75 juta pound sterling untuk merekrut Virgil van Dijk dari Southampton. Hal itu menjadikannya bek termahal di dunia.

Pemain top lainnya, seperti Luis Suarez, Cristiano Ronaldo, Fernando Torres pun pernah bermain di Liga Inggris. Bahkan, pemain muda berbakat, Anthony Martial, Leroy Sane, hingga Raheem Sterling juga merasakan atmosfer Liga Inggris.

Namun, ada beberapa pemain top dunia yang reputasinya hancur setelah bermain di Liga Inggris. Siapa saja mereka? Simak di halaman selanjutnya.

2 dari 4 halaman

Andriy Shevchenko

Andriy Shevchenko merupakan bomber andalan AC Milan pada 1999 hingga 2006. Dia mampu mencetak 127 gol dari 226 penampilan di Serie A bersama AC Milan.

Striker asal Ukraina itu juga menjadi bagian penting saat AC Milan memenangkan Liga Champions pada 2003. Dia juga membantu AC Milan memenangkan Serie A pada 2003/04.

Namun, reputasinya sebagai striker mematikan di Eropa hancur setelah menerima pinangan Chelsea pada 2005 dengan mahar 30 juta pound sterling, harga yang mahal pada saat itu. Schevchenko hanya mampu mencetak sembilan gol dari 48 penampilan di Liga Inggris.

"Sedetikpun saya tidak pernah cocok dengan Chelsea," ujar pria berusia 41 tahun tersebut, dikutip dari Four Four Two.

3 dari 4 halaman

Roberto Soldado

Nama Roberto Soldado merupakan striker paling menakutkan di Liga Spanyol. Saat masih di Valencia pada 2010 hingga 2013, dia mampu mencetak 59 gol dari 101 pertandingan di La Liga.

Namun, reputasinya sebagai mesin gol La Liga hancur usai bergabung dengan Tottenham Hotspur pada 1 Agustus 2013. Dua musim bersama Spurs, dia hanya mampu mencetak tujuh gol dari 52 pertandingan di Liga Inggris.

"Mungkin nilai transfer saya terlalu besar dan mungkin ekspektasi yang saya letakkan pada diri saya melebihi batas," kata Soldado di Standard.

4 dari 4 halaman

Radamel Falcao

Saat masih memperkuat Atletico Madrid, Radamel Falcao merupakan salah satu penyerang yang sangat ditakuti lawan-lawannya. Bahkan, dia terlihat sebagai pemain gempal yang sangat lincah.

Namun, saat hijrah ke AS Monaco yang kala itu menyodorkan dana besar untuk dirinya, permainan Falcao tampak sedikit menuru. Sang pemain pun akhirnya dipinjamkan ke klub Inggris, Manchester United. Namun, di tim yang bermarkas Old Trafford itu, penampilannya semakin menurun.

Melihat buruknya performa Falcao, Setan Merah pun ogah menggunakan jasanya kembali. Pemain asal Kolombia itu akhirnya hijrah ke Chelsea dengan status pinjaman. Akan tetapi dia juga tidak mampu menunjukan kualitasnya.

Selama bermain di Liga Inggris bersama Manchester United dan Chelsea, Falcao hanya mampu mencetak lima gol dari 36 penampilan.