Sukses

Djanur Kaget PSMS Mampu Tekuk PSM

PSMS Medan secara mengejutkan menang 2-1 atas PSM Makassar.

Liputan6.com, Bandung - PSMS Medan secara mengejutkan mampu mengalahkan PSM Makassar pada penyisihan Grup A Piala Presiden 2018. Bertanding di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Selasa malam (16/1/2018), Ayam Kinantan menerjang Juku Eja dengan skor tipis 2-1. 

Banyak tidak menduga sebelumnya, PSMS mampu menekuk PSM. Sebab, Ayam Kinantan baru saja kembali ke kasta tertinggi sepak bola Tanah Air usai promosi ke Liga 1. 

Pelatih PSMS, Djadjang Nudrjaman juga kaget dengan kemenangan timnya. Menurutnya, tiga poin yang didapat merupakan hasil kerja keras para pemainnya sepanjang 90 menit. 

"Kami merasa dari empat tim yang ada, kami paling minim pengalaman dan mayoritas pemain muda dan merekrut pemain yang tidak diperpanjang klub masing-masing. Tapi enggak apa-apa dalam sepak bola itu biasa. Buat saya enggak masalah," kata Djadjang usai laga. 

"Kalau dibilang surprise bisa dibilang juga, tapi saya apresiasi kerja keras para pemain di atas lapangan," ujar mantan pelatih Persib Bandung itu. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

 
2 dari 3 halaman

Semangat Pantang Menyerah

Sementara itu, Djanur, sapaan akrabnya menilai salah satu faktor, yaitu mental bermain Legimin Raharjo yang lebih baik dibandingkan lawan sehingga mampu bermain lebih lepas.

"Bukan hanya menang, tapi dari sisi permainan kami lebih baik dari Makassar," katanya. 

"Pastinya Makassar tim yang berat dan alot, tapi pemain kami yang mayoritas pemain muda tidak kalah mental. Itu yang penting sehingga cukup ngotot. Dan dengan determinasi tinggi dan pressing bagus sehingga hasilnya sesuai," Djadjang menambahkan.

3 dari 3 halaman

Kiprah 2 Pemain Impor

Dibanding tiga kontestan grup A lainnya, kekuatan PSMS terbilang kurang mentereng. Di laga perdana, Ayam Kinantan juga hanya diperkuat pemain asing, Reinaldo Lobo dan Sadney Urikhob. Meski tak sementereng pemain impor tim lain, Djanur puas dengan keduanya. 

"Kami baru turunkan dua pemain asing yang sudah dikontrak, saya sangat memaklumi penampilan Sadney. Saya punya harapan dengan pemain ini, dia harus ada waktu untuk adaptasi. Untuk Lobo sudah perlihatkan kelasnya. Rasanya tidak perlu untuk ganti mereka."

 

(Kukuh Saokani / Bandung)