Liputan6.com, Naples - Konsistensi Napoli di Liga Italia musim ini mulai memunculkan optimisme di kalangan para pemain. Salah satunya bek tangguh Kalidou Koulibaly. Bek Timnas Senegal itu bertekad mengakhiri dominasi Juventus dalam enam musim terakhir.
Ya, dalam enam musim terakhir, Juventus sukses meraih gelar Scudetto secara berturut-turut. Sementara Napoli hanya mampu membuntuti di urutan ketiga atau kedua, tanpa mampu sampai ke puncak klasemen di akhir musim.
Advertisement
Baca Juga
“Tahun ini kami mau mencapai akhir (di puncak). Kami akan melakukan segalanya untuk menjaga Juventus tetap di belakang kami. Namun, Roma dan Inter juga belum keluar dari perebutan Scudetto,” ujar Koulibaly kepada Gazetta dello Sport.
Hingga pekan ke-20, Napoli masih duduk di puncak klasemen dengan torehan 51 poin, unggul satu angka dari Juventus di posisi dua. Mereka menyapu 16 kemenangan dan hanya tiga kali ditahan imbang.
“Niat saya, dan juga rekan-rekan saya, adalah mengakhiri hegemoni Bianconeri. Kami layak berada di puncak liga. Kami membuktikan bahwa kita bisa juara kalau memainkan sepakbola spektakuler,” kata bek terbaik Serie A dalam dua musim terakhir itu.
Sesalkan Kekalahan dari Juventus
Sayangnya, kekalahan Napoli satu-satunya musim ini diterima dari sang rival, Juventus di giornata 16. Gonzalo Higuain, mantan bomber I Partenopei, menjadi aktor kemenangan buat Juventus di pertandingan itu.
“Saya hanya kehilangan satu sentimeter saja untuk merebut bola dari dia (Higuain). Saya tiba di sana kurang beberapa detik setelah dia menembakkan bola ke gawang,” ucap Koulibaly.
Kekalahan tersebut sempat membuat mereka disalip Inter Milan selama dua pekan, sebelum akhirnya merebut kembali puncak klasemen di pekan 18.
“Begitulah cara Juventus menghadapi kami. Mereka mencetak satu gol, lalu pemain mereka turun semua dan membantu pertahanan. Itu adalah pertandingan di level luar biasa, tapi Anda tidak bisa kalah dengan karena satu hal saja,” Koulibaly menjelaskan.
Advertisement
Puji Higuain
Di mata Koulibaly, Higuain merupakan sosok penyerang yang luar biasa yang selalu menghadirkan kejutan.
“Pipita (sapaan Higuian) adalah seorang jawara. Menyenangkan bisa bermain bersama dia. Terlepas dari hal apapun yang dia perbuat selama tiga tahun di Napoli dan karenanya tahu semua mekanisme kami, dia selalu siap mengejutkan kami,” ujar bek incaran Chelsea dan Manchester City ini.
Meski demikian, Higuain tidak masuk hitungan Koulibaly dalam hal striker terbaik Serie A. Ia justru menyebut striker AC Milan, Nikola Kalinic sebagai penyerang yang selalu merepotkannya.
“Saya akan katakan (Mauro) Icardi dan (Edin) Dzeko, tapi penyerang yang paling sering merepotkan saya adalah (Nikola) Kalinic. Dia selalu berada di posisi yang tepat di garis offside,” katanya.
“Tentunya, Anda juga tidak bisa melupakan penyerang Napoli, (Jose) Callejon, (Dries) Mertens, dan (Lorenzo) Insigne, yang merupakan jawara sesungguhnya,” tandas Koulibaly. (Abul Muamar)