Sukses

4 Pemain Timnas Belgia yang Bersinar di Liga Italia

Bukan hanya Liga Inggris, Liga Italia juga menjadi tempat para penggawa Timnas Belgia berkarier.

Liputan6.com, Roma - Timnas Belgia menjelma jadi tim yang disegani di dunia dalam enam tahun terakhir. Mereka selalu masuk dalam kategori tim unggulan di setiap turnamen.

Di Piala Dunia 2014 dan Piala Eropa 2016, Timnas Belgia dipertimbangkan sebagai tim kandidat juara. Dalam ranking FIFA, peringkat Belgia juga konsisten.

Tim berjulukan De Rode Duivels ini selalu masuk peringkat lima besar FIFA sejak 14 September 2017. Dalam rilis yang dikeluarkan terakhir hari Kamis (18/1/2018), Belgia tetap berada di urutan lima dengan 1.265 poin.

Mereka hanya kalah dari Jerman (1.606 poin), Brasil (1.590 poin), Portugal (1.386 poin), dan Argentina (1.325 poin). Satu tempat di Piala Dunia 2018 pun mereka dapatkan tanpa hambatan berarti.

Mereka lolos sebagai juara grup di babak penyisihan, dan tergabung dengan Panama, Tunisia, serta Inggris di Grup G. Kesuksesan Timnas Belgia ini tentu tak terlepas dari kehebatan para pemainnya.

 

Ya, banyak pemain berkualitas dari negara tiga bahasa (Belanda, Prancis, Jerman) itu yang bertebaran di liga-liga utama Eropa. Di Liga Inggris, misalnya, ada Eden Hazard dan Thibaut Courtois di Chelsea, Marouane Fellaini dan Romelu Lukaku di Manchester United, Simon Mignolet di Liverpool, Jan Vertonghen dan Mousa Dembele di Tottenham Hotspurs, serta tak ketinggalan, Kevin De Bruyne di Manchester City.

Tak ketinggalan dari Liga Inggris, di Liga Serie A Italia juga terdapat banyak pemain Belgia yang hebat- hebat. Liputan6.com merangkum empat pemain terbaik Timnas Belgia di Liga Italia.

 

 

 

2 dari 5 halaman

1. Dennis Praet

Nama gelandang muda Sampdoria, Dennis Praet tengah meroket dalam beberapa bulan terakhir. Ia tumbuh menjadi pilar penting Blucerchiati musim ini. Posisinya di starting line-up nyaris tak tergantikan.

Ia menyumbang tiga assist dalam 18 penampilan di Serie A. Dengan catatan ini, pantas jika Praet masuk dalam daftar ini. Belakangan, ia gencar dikaitkan dengan Juventus.

Disebut-sebut, kesepakatan personal sudah dicapai, dan proses transfer resminya tinggal dilakukan Juli mendatang. Namun, rumor tersebut dibantah oleh sang pemain.

Kontrak Praet bersama Sampdoria masih berlaku hingga Juni 2021. Dalam kontraknya, ia terdapat klausul rilis senilai 25 juta euro. Kabarnya, Juventus bisa mendapatkan mantan pemain Anderlecht itu di bawah harga tersebut.

3 dari 5 halaman

2. Dries Mertens

Nama Dries Mertens barangkali memang tidak setenar Romelu Lukaku. Dibanding penyerang Manchester United itu, ia jarang diberitakan. Namun soal kehebatan, striker Napoli itu tak perlu diragukan.

Dalam tiga musim terakhir, ia konsisten bersaing di daftar top scorer Serie A. Ia mampu menyejajarkan diri dengan striker-striker hebat macam Edin Dzeko, Gonzalo Higuain, Ciro Immobile, Andrea Belotti, dan Mauro Icardi. Di Timnas Belgia, ia sudah mencetak 13 gol dalam 65 caps sejak 9 Februari 2011.

Musim lalu, Mertens menjadi pesaing terdekat Dzeko di klasemen top scorer Serie A. Ia membukukan 28 gol, hanya kalah satu dari striker AS Roma itu.

Mertens bergabung dengan Napoli pada musim panas tahun 2013. Ia direkrut dari PSV Eindhoven dengan nilai transfer 9,48 juta euro. Lima musim berseragam I Partenopei, penyerang 30 tahun itu sudah menyumbang 82 gol serta 58 assist dalam 216 penampilan. Ia masih terikat kontrak hingga Juni 2020 bersama klub asuhan Maurizio Sarri itu.

Penampilan gemilang Mertens bukannya tak mencuri perhatian. Banyak klub yang mengincarnya sejak lama, seperti Manchester United dan Arsenal. Baru- baru ini, rival Napoli, Inter Milan juga mulai melirik Mertens. Pemuncak klasemen Serie A itu bisa saja kehilangan sang pemain sewaktu-waktu bila ada klub yang mau menebus klausul rilisnya yang bernilai 28 juta euro.

4 dari 5 halaman

3. Jordan Lukaku

Jordan Lukaku tak lain adalah adik kandung striker Manchester United, Romelu Lukaku. Namun, berbeda dari kakaknya, Jordan bermain sebagai bek kiri. Ia bergabung dengan Lazio pada musim panas tahun 2016, setelah menuntaskan transfer senilai 4 juta euro dari klub Belgia, Oostende.

Tak butuh waktu lama bagi Jordan untuk beradaptasi di Serie A. Sejak awal bergabung, pemain 23 tahun itu sudah menjadi andalan Lazio untuk mengisi pos bek sayap kiri. Musim ini saja ia sudah tampil dalam 23 pertandingan, dengan kontribusi satu gol serta dua assist.

Di masa kecil, Jordan sama-sama mengenyam pendidikan di akademi sepakbola Anderlecht bersama kakaknya. Ia kemudian pindah ke Oostende pada tahun 2013.

Di klub inilah penampilannya mulai menanjak. Bahkan setahun sebelum dibeli Lazio, tepatnya pada Oktober 2015, ia sudah dipanggil masuk dalam skuat Timnas Belgia. Sampai sejauh ini, ia sudah mengoleksi delapan caps.

5 dari 5 halaman

4. Radja Nainggolan

Pemain Belgia yang tangguh tidak hanya yang tergabung dalam skuat timnas, tapi juga yang belum dipanggil atau sudah dicoret. Salah satunya Radja Nainggolan.

Gelandang AS Roma itu masuk dalam jajaran gelandang terbaik Serie A dalam lima musim terakhir. Tercatat, selama membela AS Roma sejak tahun 2014, ia sudah mencetak 29 gol serta memberikan 22 assist dalam 182 penampilan.

Sayangnya, sejak awal Agustus 2017, Nainggolan dicoret oleh pelatih Timnas Belgia Roberto Martinez karena mengalami penurunan performa. Terakhir kali ia membela Setan Merah (julukan Belgia) ketika menghadapi Republik Ceko dalam laga persahabatan, 5 Juni 2017.

Pencoretan itu sempat membuatnya frustasi dan memutuskan pensiun dini dari timnas. Ia merasa, kansnya untuk kembali masuk ke dalam skuat timnas sangat sulit selama Timnas Belgia masih dilatih Martinez.

Namun tak lama setelah itu, Nainggolan mencabut pernyataan pensiunnya. Ia lantas menuntut penjelasan dari Martinez terkait pencoretannya. Keputusannya ini tidak terlepas dari nasihat yang ia terima dari Direktur AS Roma, Ramon Monchi. Kini, peluang pemain 29 tahun itu untuk dipanggil kembali masih sangat besar. Ia harus berjuang menunjukkan kualitasnya kepada Martinez sampai akhir musim ini.