Liputan6.com, Manchester - Setelah beberapa hari menjadi rumor panas, Alexis Sanchez akhirnya memutuskan meninggalkan Arsenal dan memilih hijrah ke Manchester United (MU) di jendela transfer Januari 2018.
Arsenal telah menerima kesepakatan yang disodorkan MU, yaitu Sanchez ditukar dengan Henrikh Mkhitaryan. Sebelumnya, The Gunners telah menolak tawaran 60 juta pound dari Manchester City pada musim panas 2017.
Advertisement
Baca Juga
Bagi Mkhitaryan dengan pindah ke Arsenal, ia akan lebih banyak mendapatkan waktu bersama. Di MU, pemain Timnas Armenia lebih banyak menjadi penghangat bangku cadangan.
Baik Sanchez maupun Mkhitaryan berharap dapat meraih sukses di MU dan Arsenal. Karena itu, kesepakatan pertukaran ini dinilai sangat masuk akal bagi semua pihak yang terlibat.
Berikut 3 alasan mengapa pertukaran Sancehz dan Mkhitaryan baik untuk MU dan Arsenal seperti dinukil dari Sokka:
3. Kemampuan Terbaik
Alexis Sanchez tidak kunjung menandatangani kontrak baru dengan Arsenal. Padahal, kontrak pemain Timnas Chile itu akan berakhir pada Juni 2018. Sikap Sanchez itu seolah menunjukkan dirinya tidak bahagia di Emirates Stadium.
Sementara itu, Henrikh Mkhitaryan tak bahagia di Manchester United (MU) karena jarang mendapat kesempatan bermain. Dia lebih banyak dijadikan penghuni bangku cadangan oleh Manajer Jose Mourinho.
Masalah ini akhirnya dapat diselesaikan setelah MU dan Arsenal mencapai kesepakatan menukar Mkhitaryan dengan Sanchez pada jendela transfer 2018. Kedua klub pun berharap bisa mendapatkan performa yang terbaik dari dua pemain ini.
Advertisement
2. Gelar Juara dan Bangkit
Satu kata yang bisa menggambarkan sosok Alexis Sancehz adalah penuh gairah. Keinginan pemain berusia 29 tahun itu untuk menang dan meraih gelar juara tak perlu diragukan lagi.
Sayangnya hal itu sulit didapatkan di Arsenal. Bergabung dari Barcelona di musim panas 2014, ia baru memenangkan gelar juara Piala FA dan Community Shield. The Gunners sudah hampir 14 tahun tidak pernah lagi menjadi juara Liga Inggris.
Bersama Manchester United (MU), Sanchez berpeluang memenangkan gelar juara Liga Inggris. MU terakhir menjadi kampiun di musim 2012-2013.
Setelah ditinggal pensiun Sir Alex Ferguson, prestasi MU merosot. Namun sejak kedatangan Jose Mourinho pada musim panas 2016, MU mulai mengalami kebangkitan. Mourinho membawa MU juara Piala Liga, Community Shield, dan Liga Europa.
Sementara itu, Arsenal diharapkan bisa memulai fase kebangkitan kembali dengan bergabungnya Henrikh Mkhitaryan. Namun, upaya Arsenal untuk kembali meraih sukses dalam jangan pendek sangat sulit jika dibandingkan MU.
1. MU dan Arsenal Dapat Aset Berhaga
Kesepakatan pertukaran Henrikh Mkhitaryan dengan Alexis Sanchez dianggap menguntungkan Manchester United (MU) dan Arsenal. Tidak ada biaya tambahan dalam kesepakatan itu.
Sanchez akan tersedia secara gratis di bursa transfer musim panas 2018. Hal ini tentu bakal merugikan Arsenal. Karena itu, menukar Sanchez dengan Mkhitaryan memberi keuntungan bagi Arsenal.
Sementara di kubu MU, Manajer Jose Mourinho mengakui Sanchez adalah pemain yang fenomenal. "Apa yang kami percaya ada beberapa pemain di dunia sepak bola dimana, jika Anda memiliki kesempatan untuk menandatanganinya, apakah itu pada bulan Januari, Maret atau Juli, maka Anda harus mencobanya. Sehubungan dengan Sanchez, yang bisa saya katakan, yang dikatakan semua orang, adalah bahwa dia adalah pemain fenomenal. Saya merasa sebaiknya saya tidak mengatakan lebih dari ini," kata Mourinho.
Sedangkan Manajer Arsenal Arsene Wenger akhirnya mendapatkan pemain yang sudah lama diinginkannya, yakni Mkhitaryan."Dia selalu menjadi gelandang yang sangat baik, tapi tahun lalu adalah tahun pertama di mana dia mencetak gol. Saya pikir dia mencetak 10 gol di Bundesliga sehingga, tentu saja, membuatnya lebih berbahaya. Dia akan membawa sesuatu ke Man United, "ucap Wenger pada 2016.
Â
Advertisement