Liputan6.com, Sepang - Bicara nama Johann Zarco di MotoGP 2017 tak pernah lepas dari Valentino Rossi. Keduanya kerap dibanding-bandingkan dalam berbagai hal. Apalagi, Zarco disebut-sebut sebagai calon kuat pengganti Rossi.
Sebagai rookie, rapor Zarco di MotoGP 2017 jelas melebihi ekspektasi. Terbukti, ia tak minder menghadapi persaingan dalam perebutan podium di setiap balapan. Secara keseluruhan, ia sukses meraih tiga podium, 2 pole position, dan empat kali mencetak fastest lap.
Advertisement
Baca Juga
Duduk di urutan keenam klasemen, pembalap asal Prancis itu pun dinobatkan sebagai Rookie of the Year dan pembalap satelit terbaik MotoGP 2017. Bahkan, rapornya jauh lebih baik dari Jorge Lorenzo, pembalap Ducati yang sudah mengoleksi tiga gelar juara dunia.
Hal itu yang membuat Zarco dianggap sebagai calon kuat pengganti Rossi jika memutuskan pensiun dari MotoGP. Alhasil, dalam banyak kesempatan ia pun kerap dibanding-bandingkan dengan Rossi. Untuk musim 2018, ia tak ingin hal itu terjadi lagi.
"Ya, saya bisa menggunakan data dari Rossi dan (Maverick) Vinales. Tapi perbandingan ini lebih banyak mempengaruhi tim. Saya sendiri tak benar-benar mencoba untuk melihatnya agar tetap fokus. Fokus saya pada perasaan dengan motor," ungkap Zarco, dilansir Speedweek.
Â
Kunci Sukses
Meski begitu, ia tak menyangkal bahwa awalnya ia melihat Rossi dan Vinales untuk beradaptasi dengan MotoGP. Namun, setelah mendapatkan banyak ilmu untuk menjadi pembalap kompetitif, ia tak pernah lagi membandingkan dirinya dengan The Doctor dan Vinales.
Di sisi lain, mantan pembalap Kalex itu juga mengungkapkan kunci kesuksesannya menjalani musim yang begitu impresif. Menurut pengakuan Zarco, hasil balapan pertama MotoGP Qatar menjadi salah satu penentunya.
"Seri di Qatar memberikan kami banyak kepercayaan diri. Keyakinan ini sangat membantu dalam mendapatkan banyak poin. Gelar saya (juara Moto2) membantu saya dalam hal pengalaman. Jadi saya bisa menunjukkan ketangguhan ini," jelas Zarco.
Â
Advertisement
Rapor Zarco di Semua Kelas
125cc: 50 balapan, 1 menang, 11 podium, 4 pole, 5 fastest lap, 371,5 poin
Moto2: 88 balapan, 15 menang, 30 podium, 15 pole, 7 fastest lap, 1.010 poin
MotoGP: 17 balapan, 0 menang, 3 podium, 2 pole, 4 fastest lap, 174 poin