Sukses

Jika Pensiun dari MotoGP, Ini Balapan yang Dipilih Rossi

Ada dua balapan yang membuat Rossi penasaran usai pensiun dari MotoGP.

Liputan6.com, Jakarta - Valentino Rossi memang belum memutuskan untuk pensiun dari MotoGP. Pembalap Movistar Yamaha itu masih ingin membalap di MotoGP untuk satu atau dua tahun lagi.

Meski begitu, cepat atau lambat Rossi harus lengser juga dari ganasnya MotoGP. Usia tak bisa berbohong karena tenaga Rossi pasti lebih terkuras seiring makin sengitnya persaingan.

Belum lagi banyaknya pembalap muda yang sudah menonjol di MotoGP membuat Rossi pantas menepi. Lalu kemana Rossi setelah pensiun?

Seperti dilansir Marca, Rossi ternyata masih berambisi untuk membalap di ajang lain. Dua balapan yang ada di kepalanya yaitu ajang Le Mans 24 Jam dan Reli Dakar.

Dalam hal ini, Rossi lebih cenderung untuk menjajal Reli Dakar. Dia terinspirasi oleh aksi pembalap gaek Carlos Sainz yang sukses memenangi reli Dakar 2018.

 

 

2 dari 3 halaman

Komentar Rossi

Pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, belum memutuskan apakah bakal memperpanjang kontrak di Yamaha atau tidak. (AP Photo/Paul White)

Rossi mengatakan, Sainz sangat menginspirasinya untuk bisa sukses di ajang lain selain MotoGP. Dengan bergurau, dia memuji ketangguhan Sainz meski sudah berusia 55 tahun.

"Saya senang dengan Carlos Sainz. Saya selalu menjadi fans dia, bahkan saat saya juga ikut reli," kata Rossi.

"Dia sudah berusia 55 tahun dan saya masih sangat muda. Saya suka melihat ini. Saya jadi mulai berpikir untuk ikut Reli Dakar saat saya beranjak tua," ucapnya, menambahkan.

3 dari 3 halaman

Belum Ambil Keputusan

Duo pebalap Yamaha, Valentino Rossi (kanan) dan Maverick Vinales. (AP/Paul White)

Rossi sendiri sejatinya belum mengambil keputusan soal masa depannya di MotoGP. Dia masih ingin menunggu hingga empat seri awal MotoGP 2018 untuk memastikan apakah masih kompetitif atau tidak.

"Semoga saya bisa membalap paling tidak untuk satu tahun lagi di MotoGP. Setelah itu kita lihat saja," kata Rossi.

"Tapi tentu saya punya kesenangan juga membalap di mobil. Saya tak tahu apakah itu di reli atau mungkin di trek. Tapi yang pasti di level bawah karena membalap di usia 40 tahun untuk senang-senang," ujarnya.