Sukses

Dibungkam FC Tokyo, Bhayangkara FC Tetap Bangga

Bhayangkara FC mengambil pelajaran positif dari laga melawan FC Tokyo.

Liputan6.com, Jakarta Pertarungan bertajuk J-League Asia Challenge antara Bhayangkara FC dan FC Tokyo berlangsung menarik. Drama enam gol tercipta pada laga yang dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu (27/1/2018) tersebut.

Laga yang dihelat dalam rangka perayaan ke-60 hubungan diplomatik Indonesia-Jepang itu berakhir dengan kemenangan 4-2 FC Tokyo atas Bhayangkara FC. Gol pertama Tokyo sudah didapat di menit ketiga lewat sundulan Masato Morishige.

Bhayangkara yang notabene juara Liga 1 2017 sempat membalikkan keadaan. Namun, upaya mereka baru membuahkan hasil di babak kedua. Pertama, mereka mendapatkan hadiah penalti yang dimaksimalkan David Aparecideo da Silva di menit ke-54.

Gol kedua Bhayangkara FC didapat lewat Marinus Wanewar di menit ke-69 yang masuk sebagai pemain pengganti. Sayang, Bhayangkara FC kebobolan tiga gol lewat Takefusa Kubo di menit ke-75 dan di masa injury time serta gol Ryoichi Maeda di menit ke-84.

"Pertandingan ini sangat bisa dinikmati. Kedua tim juga bermain dengan baik. Dan yang menjadi catatan, kita bisa membuktikan bahwa kami adalah juara di Indonesia musim lalu. Performa pemain juga cukup bagus dari anak-anak melawan tim dengan level yang top, salah satu tim terbaik di Asia," kata pelatih Bhayangkara, Simon McMenemy.

 

2 dari 3 halaman

Ambil Pelajaran Positif

Para pemain Bhayangkara FC tertunduk lesu usai mengalami kekalahan melawan FC Tokyo dengan skor 4-2 dalam laga persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta pada Sabtu (27/1/2018). (Bola.com/Peksi Cahyo)

Di laga itu sendiri, Simon menepati ucapannya untuk melakukan rotasi. Bahkan, pemain muda seperti Sani Rizky Fauzi mendapat kesempatan bermain sebagai starter. Meski tak mencetak gol, penampilannya cukup baik.

Dari laga itu, Simon juga bisa mengambil hal positif dari apa yang diperlihatkan Tokyo. Ia menilai bahwa Federasi Sepak Bola Jepang (JFA) telah melakukan pekerjaan dengan baik dalam hal pembinaan hingga memiliki pemain-pemain hebat seperti di FC Tokyo.

"Saya juga senang dan bangga dengan performa anak-anak karena mereka bisa menyulitkan lawan. Kita bisa membuat mereka kewalahan. Kami sudah berupaya maksimal. Tidak fair jika bilang bahwa teknik mereka berada jauh di atas pemain Indonesia," jelas Simon.

"Masalahnya bukan di situ, tapi federasi, bagaimana mereka melakukan pembinaan, bagaimana mereka bisa menghasilkan pemain-pemain bagus. Di Indonesia, hal-hal seperti itu sedikit kurang," ia menambahkan.

3 dari 3 halaman

Susunan Pemain:

Bhayangkara FC (4-3-3): Awan Setho Raharjo (Kiper); Putu Gede Juni Antara, Vladimir Vujovic, Alsa Putra Sanda, Nurhidayat Haji Haris (Belakang); TM Ichsan, Paulo Sergio, Lee Yoo-jun (Tengah); Dendy Sulistyawan, Sani Rizky Fauzi, David Aparecido da Silva (Depan)

Pelatih: Simon McMenemy

FC Tokyo (4-4-2): Akihiro Hayashi (Kiper); Sei Muroya, Masato Morishige, Yuichi Maruyama, Kosuke Ota (Belakang); Kensuke Nagai, Kento Hashimoto, Keigo Higashi, Kotaro Omori (Tengah); Diego Oliveira, Cayman Togashi (Depan)

Pelatih: Kenta Hasegawa