Sukses

Liliyana Tak Menyerah untuk Mematahkan Kutukan Istora Senayan

Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad baru sekali menjadi juara di Istora Senayan.

Jakarta - Ganda campuran asal Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, belum bisa lepas dari kutukan Istora Senayan. Tontowi/Liliyana kembali gagal menjadi juara di Istora setelah kalah pada partai final Indonesia Masters 2018.

Sejauh ini Tontowi/Liliyana meraih satu gelar di sana sejak disatukan pada 2011. Satu-satunya kesuksesan Tontowi/Liliyana di Istora Senayan terjadi pada SEA Games 2011. Saat itu, mereka mengalahkan pasangan asal Thailand, Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam.

Baca Juga

  • Tontowi / Liliyana Gagal Ikuti Langkah Anthony Ginting
  • Bekuk Praveen / Melati, Tontowi / Liliyana Melenggang ke Final
  • Jumpa Kompatriot di 4 Besar, Ini Komentar Tontowi / Liliyana

Setelah itu, Istora Senayan bagai rumah yang tidak bersahabat untuk Tontowi/Liliyana. Teranyar, pasangan yang akrab dengan sapaan Owi/Butet takluk 14-21, 11-21 dari wakil China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong pada final Indonesia Masters 2018, Minggu (28/1/2018).

Meski begitu, kekalahan tersebut tidak lantas membuat juara Indonesia Open 2017 itu menyerah untuk menaklukkan Istora Senayan. Liliyana mengaku masih berniat meraih gelar juara di Istora Senayan. 

"Saya optimistis bisa meraih gelar di Istora Senayan. Menaklukkan Istora harus optimistis dan yakin, persiapan masih menuju Asian Games juga masih lama," kata pemain yang akrab disapa Butet tersebut setelah pertandingan.

Soal kekalahan dari Zheng/Huang, Liliyana mengakui lawan lebih baik. Dia menyebut strategi yang diterapkan tak berjalan maksimal.

"Kami baru pertama bertemu dengan mereka dan masih meraba walau menonton video berkali-kali. Siwei cepat sekali dan begitu percaya diri. Siwei jarang kalah sama Huang jadi mungkin percaya diri, selain itu strategi kami kurang berhasil. Kalau bertemu dengan mereka lagi, saya punya misi balas dendam," pungkas Liliyana Natsir.

Sumber: www.bola.com