Liputan6.com, Malang - Sukses Arema FC menahan imbang Bhayangkara FC yang membuat tim Singo Edan lolos ke babak berikutnya harus dibayar mahal. Pasalnya, laga terakhir di Grup E itu berlangsung cukup keras.
Tensi laga yang ketat membuat banyak pelanggaran yang dilakukan oleh kedua tim. Alhasil, dua pemain asing Arema FC harus absen di perempat final karena mendapat kartu kuning di laga ini.
Advertisement
Baca Juga
Ya, Arema FC memang harus kehilangan pilar lini depan dan belakang: Thiago Furtuoso dan Arthur Cunha, saat lawan Sriwijaya FC di 8 besar Piala Presiden, Minggu (1/2/2018).
Pasalnya, bagi keduanya, kartu kuning yang didapat lawan Bhayangkara FC adalah kartu kuning kedua mereka sepanjang Piala Presiden. Kartu kuning pertama didapat saat melawan Persela Lamongan di laga kedua Grup E.
Pelatih Joko Susilo pun sadar, timnya kehilangan dua pemain penting dalam tim. "Ya, babak delapan besar kami harus tanpa Arthur dan Thiago karena akumulasi," ujarnya.
Namun begitu, Gethuk, panggilan Joko, menyebut [Arema FC](3244070 "" telah mengantisipasi situasi ini. "Sudah kami pikirkan siapa penggantinya. Yang jelas mereka harus siap," ujar mantan penyerang andal itu.
Pemain Alternatif
Untuk pengganti Arthur Cunha nampaknya akan mengarah kepada sosok Zaenuri. Pasalnya, dia memiliki gaya bermain yang sama dengan Arthur.
Sementara untuk menggantikan peran Thiago di lini depan, Joko punya dua pilihan. Mereka adalah Dedik Setiawan atau Ahmad Nur Hardianto.
Advertisement
Sering Bertemu
Bagi Arema FC, duel lawan Sriwijaya FC sebenarnya bukan hal asing. Pasalnya, kedua tim sudah sering saling berhadapan.
Terakhir, di ajang resmi, keduanya dua kali bertemu di Liga 1 2017. Ketika itu Arema menang 3-2 di kandang dan imbang 1-1 saat tandang ke Palembang.
Source: Ongisnade.co.id