Sukses

5 Calon Pemain Terbaik Piala Presiden 2018

Menariknya menyaksikan para pemain membuktikan kemampuan terbaiknya di Piala Presiden 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Ajang Piala Presiden 2018 sudah memasuki masa-masa genting bagi para tim. Sabtu (3/2/2018) dan Minggu akan digelar babak 8 besar di Stadion Manahan, Solo.

Tentu, menarik menantikan persaingan 8 tim untuk saling sikut meraih tiket ke semifinal dan juara Piala Presiden 2018. Demikian pula halnya dalam perebutan pemain terbaik.

Menjadi pemain terbaik tentu tak melulu soal torehan gol. Si pemain harus menjadi inspirasi bagi timnya di ajang Piala Presiden 2018, dalam hal permainan, maupun sikap di lapangan. Itu sangat penting dalam penentuan pemain terbaik.

Ada beberapa nama yang patut dinantikan aksinya. Tentu, pemain yang paling berpeluang adalah yang bisa membawa klubnya setidaknya masuk semifinal Piala Presiden 2018.

Lantas, siapa saja calon pemain terbaik Piala Presiden 2018? Berikut Liputan6.com coba memprediksi lima calon pemain terbaik Piala Presiden 2018.

 

 

2 dari 6 halaman

Otavio Dutra

Bek Persebaya, Otavio Dutra, beradu kepala dengan pemain Madura United. (Liga Indonesia ID)

Persebaya akhirnya menemukan sosok pemimpin dalam timnya. Ya, Otavio Dutra menjadi salah satu nama penting dalam keberhasilan Bajul Ijo lolos ke fase perempat final.

Sejauh ini, sebagai bek Otavio belum sama sekali menerima kartu merah buat timnya. Dia juga amat penting dalam permainan pasukan Alfredo Vera.

Sebagai seorang bek, Labbola mencatat, dia sukses melakukan total 170 umpan. Bahkan, dia didaulat jadi pemain dengan jumlah umpan terbanyak di fase grup Piala Presiden 2018.

 

3 dari 6 halaman

Stefano Lilipaly

Stefano Lilipaly.(Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Kehadiran Lilipaly di lini tengah Bali United sangat penting. Sejauh ini, Fano, sapaan akrabnya, sukses mengemas empat gol dan menjadi top skorer Piala Presiden kali ini.

Fano mencetak empat gol itu dalam hanya dua pertandingan. Pertama hat-trick ke gawang Borneo FC, kemudian menjadi sosok sentral saat Bali United kalahkan 3-2 Persija Jakarta.

Dalam laga melawan Persija, dia juga mengemas satu assist buat timnya. Jelas andai bisa mempertahankan performanya, paling tidak salah satu gelar antara top skorer atau pemain terbaik bisa didapatkannya.

 

4 dari 6 halaman

Greg Nwokolo

 Greg Nwokolo (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Kehadiran Greg di lini serang Madura United begitu penting selama fase grup. Dia sukses mengemas tiga gol untuk timnya sejauh ini.

Bukan cuma itu, eks pemain Persija Jakarta tersebut didaulat jadi top assist dengan torehan empat kalinya sejauh ini. Itu berarti Greg terlibat dalam tujuh gol dari delapan gol yang diciptakan MU.

Sama seperti Lilipaly, andai Greg bisa membawa Madura United bicara banyak dalam turnamen pramusim tersebut bukan tak mungkin salah satu antara gelar top skorer maupun pemain terbaik didapatkannya. Patut dinantikan aksinya dalam babak-babak penting ini.

 

5 dari 6 halaman

Adam Alis

Adam Alis (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Baru pindah tahun ini, Adam Alis langsung on fire bersama Sriwijaya FC. Ya, dia memang cuma mencetak satu gol, tapi sosoknya menjadi kunci permainan Laskar Wong Kito.

Bukan tanpa sebab, Adam menjadi pemain yang paling menciptakan peluang pada fase grup, yakni sebanyak 10 kali. Dia juga telah melepaskan enam umpan crossing.

Tak hanya itu, mantan pemain Arema FC tersebut masuk ke jajaran pemain paling banyak melepaskan tembakan ke gawang, yakni 10 kali. Dia cuma kalah dari Elio Bruno (12) dan Thiago Furtuoso (11).

 

6 dari 6 halaman

Marko Simic

 Marko Simic  (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Keberadaan Marko Simic di Persija memang sangat penting. Dia sukses mengemas tiga gol hanya dalam empat pertandingan yang salah satunya sebagai pengganti bersama Macan Kemayoran.

Simic memang sukses menjadi jawaban buat Persija. Bahkan tiga gol yang dicetaknya itu hanya berasal dari lima tendangan on target, dengan rata-rata akurasi mencapai 71,4 persen.

Jelas Marko berpeluang jadi pemain terbaik. Namun pekerjaan rumahnya adalah, pemain asal Kroasia itu harus menjaga emosinya yang acap kurang terkendali.

Eka Setiawan