Sukses

3 Kandidat Kuat Calon Pelatih Timnas Italia

Posisi pelatih Timnas Italia tengah lowong selepas ditinggal Gian Piero Ventura.

Liputan6.com, Roma - Federasi Sepakbola Italia (FIGC) tetap tidak akan memiliki presiden setidaknya sampai enam bulan ke depan. Kepastian itu disampaikan oleh Presiden Federasi Olimpiade Italia (CONI), Giovanni Malago, Kamis (1/2/2018).

Kursi kepresidenan FIGC tetap kosong setelah pemilihan presiden gagal digelar pekan ini. Untuk sementara, FIGC dipimpim oleh para komisioner yang diketuai oleh Roberto Fabbricini.

Fabbricini dibantu oleh dua sub-komisioner, yakni Angelo Clarizia dan Alessandro Costacurta. Menyusul penunjukan para komisioner ini, bursa pelatih Timnas Italia pun kembali mencuat ke permukaan.

Dalam hal ini, Costacusta, yang merupakan bek legenda AC Milan, ditugaskan untuk mencari sosok yang paling tepat yang bisa membawa sepakbola Italia bangkit. Setidaknya, ada tiga nama pelatih yang masuk dalam kandidat kuat pelatih Timnas Italia

 

Pelatih itu akan menggantikan Gian Piero Ventura yang dipecat dari kursi arsitek Timnas Italia 15 November 2017 lalu. Nama ini mengerucut setelah Carlo Ancelotti, pelatih yang pernah sukses bersama AC Milan, menegaskan bahwa dirinya tidak tertarik untuk melatih Gli Azzurri. Lantas siapa saja tiga kandidat tersebut? Berikut daftarnya.

 

2 dari 4 halaman

1. Antonio Conte

Begitu ditunjuk sebagai wakil komisioner FIGC, Alessandro Costacurta langsung bertekad mengunjungi pelatih Chelsea, Antonio Conte. Ia akan membujuk mantan pelatih Juventus itu agar mau kembali menukangi Tim Italia.

"Kami tidak boleh membuat kesalahan. Saya kira saya harus bergerak cepat. Saya akan ke London untuk bicara pada Conte," ujar Costacurta, seperti dilansir Football Italia, Jumat (2/2/2018).

Seperti diketahui, Conte sudah pernah melatih Timnas Italia di rentang Agustus 2014 sampai Juni 2016, sebelum kemudian menangani Chelsea. Selama rentang waktu tersebut, ia memimpin Gianluigi Buffon dan kawan-kawan dalam 24 pertandingan, dengan catatan 14 kemenangan, enam hasil seri, dan empat kekalahan. Conte juga mengantarkan Gli Azzuri melaju sampai babak 16 besar Piala Eropa 2016.

"Antonio menjalankan pekerjaan dengan fantastis di Piala Eropa. Dalam waktu dekat, dia bisa melatih timnas lagi. Kami tidak akan menunggu terlalu lama, namun kami harus mengambil langkah dengan benar," kata Costacurta.

Akan tetapi, oleh Conte sendiri, rumor tersebut ditepisnya. Ia mengaku ingin menghormati sisa kontraknya bersama The Blues.

"Saya bisa katakan pada Anda bahwa Costacurta adalah teman saya dan kami bermain bersama di timnas di tahun 1994. Mungkin dia lupa kalau saya masih punya 18 bulan sisa kontrak saya bersama Chelsea, dan keinginan dan hasrat saya adalah menjalankan kontrak ini," ucap Conte.

3 dari 4 halaman

2. Roberto Mancini

Kandidat yang paling memungkinan untuk bisa diangkat sebagai pelatih Timnas Italia adalah Roberto Mancini. Dua suratkabar ternama di Italia, Gazetta dello Sport dan Corriere dello Sport, menempatkan Mancini di posisi terdepan dari seluruh kandidat yang ada.

Saat ini, Mancini tengah menikmati periode bagus bersama Zenit Saint Petersburg. Sejak ditunjuk menjadi pelatih klub Rusia itu musim panas lalu, mantan pelatih Inter Milan dan Manchester City bekerja cukup baik. Zenit dibawanya lolos ke babak 32 besar Liga Europa dan berada di urutan kedua Liga Rusia.

Jika bisa menggaet Mancini secara cepat, Timnas Italia tak perlu menugaskan Luigi Di Biaggio, pelatih Italia U-21, untuk memimpin Gli Azzuri dalam laga persahabatan melawan Iggris dan Argentina bulan depan. Namun kendalanya, FIGC harus mampu membuat Zenit merelakan Mancini. Jika tidak, mereka terpaksa harus mencari kandidat lain.

"Kami harus mulai bicara segera. Memang tidak harus buru-buru, tetapi kami harus bergerak sesegera mungkin. Orang-orangnya pastilah sudah pernah Anda dengar," terang Costacurta.

"Orang yang telah menghabiskan banyak pertandingan bersama saya. Seperti Mancini, untuk menyebut satu nama. Saya mengenalnya dengan baik. Saya baca berita dia siap, namun dia bukan satu-satunya kandidat," ujar Costacurta.

4 dari 4 halaman

3. Claudio Ranieri

Nama ketiga adalah Claudio Ranieri. Ya, meski namanya sudah jarang terdengar saat ini, pelatih yang saat ini menukangi klub Liga Prancis, Nantes itu tetap diperhitungkan. Apalagi, dibanding dua sosok di atas, peluang untuk membajak Ranieri lebih besar.

Pertimbangan untuk memasukkan nama Ranieri sebagai kandidat pelatih Timnas Italia ini tidak terlepas dari kesuksesan pelatih 66 tahun itu saat mengasuh Leicester City (Juli 2015-Februari 2017). Bermodal pemain ala kadarnya, ia mampu membawa gurem Liga Inggris itu juara Premier League musim 2015/2016.

Beberapa waktu lalu, tak lama setelah Gian Piero Ventura dipecat, Ranieri sempat menanggapi kemungkinan dirinya melatih Timnas Italia.

"Apakah saya akan menjadi pelatih Timnas Italia? Saya harus memikirkannya. Namun itu bukan cuma tergantung pada saya, karena saya masih terikat kontrak dengan Nantes dan saya juga harus bicara pada presiden dulu," ujarnya kepada Sky Sport Italia.

Menurut Ranieri, yang dibutuhkan Timnas Italia saat ini bukan hanya pelatih baru, melainkan perubahan mendasar yang dimulai dari pembinaan pemain muda.

"Menurut saya soal pelatih itu cuma urusan sekunder. Karena kita butuh menyentuh dasar karang dan perlu perubahan. Ada banyak pemain muda yang menarik dan kita akan segera bangkit,” katanya.

Ada pun Ranieri termasuk pelatih yang memiliki segudang pengalaman. Sepanjang karier kepelatihannya, ia sudah menangani 15 klub dari empat negara yang berbeda. Antara lain Cagliari, Napoli, Fiorentina, Parma, Juventus, Inter Milan, AS Roma di Italia; Chelsea dan Leicester City di Liga Inggris; Valencia dan Atletico Madrid di Liga Spanyol; serta Monaco dan sekarang Nantes di Liga Prancis.

Di level internasional, Ranieri juga pernah melatih Timnas Yunani meski cuma berlangsung tak lebih dari empat bulan. Ia ditunjuk Juli 2014, dan langsung dipecat November di tahun yang sama. (Abul Muamar)