Solo, - Berstatus sebagai juara bertahan, Arema FC justru angkat kaki lebih cepat dari Piala Presiden 2018. Tim berjulukan Singo Edan itu tak mampu meladeni permainan apik dari Sriwijaya FC pada pertandingan babak 8 besar yang digelar di Stadion Manahan, Solo, Minggu (4/2/2018).
Tak heran, pelatih Arema FC, Joko Susilo, kecewa berat dengan kekalahan 1-3 yang dialami tim asuhannya. Pelatih yang akrab disapa Getuk itu menyebut belum akan melakukan evaluasi sampai kondisi di ruang ganti kembali kondusif.
Arema FC terlebih dahulu ketinggalan setelah Sriwijaya FC unggul dua gol melalui aksi Bio Paulin (67') dan Syahrian Abimanyu (71'). Klub kebanggaan warga Malang Raya itu sempat bereaksi dengan memperkecil ketertinggalan melalui gol penalti Hardianto pada menit ke-83.
Advertisement
Baca Juga
- Arema Kalah dari SFC karena Faktor Kematangan Pemain
- Arema Tersingkir, Piala Presiden 2018 Memunculkan Juara Baru
- Lille 0-3 PSG | Liga Prancis | Highlight Pertandingan dan Gol-gol
Namun, dua menit setelahnya, gawang Arema kembali bobol berkat aksi Alberto Goncalves. Hingga laga akhir, tak ada gol tambahan.
"Kami memang sudah menyusun rencana-rencana untuk mengalahkan Sriwijaya. Tapi, kami kebobolan dua gol dari bola mati dan gol terakhir semakin membuat kami kacau. Begitu juga dengan hadiah penalti yang gagal masuk," kata Joko Susilo dalam konferensi pers setelah pertandingan.
"Soal evaluasi nanti akan dipikirkan lagi. Kami akan menenangkan diri dulu, setelah itu baru evaluasi semua pemain termasuk pemain asing. Saya belum bisa menyampaikan itu sekarang," ujar Joko Susilo.
Tersingkir di perempat final Piala Presiden 2018 menjadi prestasi terburuk Arema FC sepanjang keikutsertaan di turnamen tersebut. Pada 2015, Arema berhasil melaju ke semifinal meski lantas tersingkir, sedangkan tahun lalu mereka menjadi juara setelah mengalahkan Borneo FC di partai final.
Â