Liputan6.com, Jakarta - Slot untuk babak semifinal Piala Presiden 2018 sudah terisi. Persija Jakarta, PSMS Medan, Sriwijaya FC, dan Bali United akan bertarung sekuat tenaga demi mengamankan tiket laga puncak.
Jika melihat performa keempat tim itu, semuanya memang layak untuk tampil di semifinal Piala Presiden 2018. Berbagai lawan sulit sudah mereka atasi demi mencapai semifinal. Salah satunya adalah PSMS Medan yang sukses menyingkirkan Persebaya Surabaya lewat adu penalti.
Advertisement
Baca Juga
Persija Jakarta pun harus bersusah payah untuk mendepak Mitra Kukar. Begitu juga dengan Bali United yang memenangi adu penalti kontra Madura United serta Sriwijaya FC yang mengalahkan Arema FC 3-1.
Di balik kehebatan keempat semifinalis Piala Presiden 2018, ada sosok yang menjadi pemain kunci masing-masing tim. Liputan6.com pun mencoba menjabarkan masing-masing pemain kunci dari setiap semifinalis tersebut.
1. Marko Simic (Persija)
Banyak yang memuji langkah Persija karena bisa mendapatkan pemain sekaliber Simic. Ia adalah pemain dengan karakter yang sudah lama tak dimiliki tim Macan Kemayoran selama bertahun-tahun, yakni penyerang tengah yang haus gol.
Pemain berusia 29 tahun itu sudah membuktikan kualitasnya saat tampil di Liga Malaysia pada 2017. Bersama Melaka United, ia mampu mengemas 12 gol dari 15 laga. Di Negeri Sembilan, ia pun menyumbang sembilan bol dari 19 laga.
Sejak membela Persija, pemain asal Kroasia itu sudah mengemas delapan gol di seluruh laga pramusim. Lima di antaranya tercipta di Piala Presiden 2018. Korban terkini Simic adalah Kukar yang dibobol dua kali di menit ke-20 dan ke-45+1.
Kehadiran Simic membuat Persija bakal ditakuti saat musim 2017 telah dimulai. Apalagi, pelatih Stefano 'Tecu' Cugurra itu memang membutuhkan tenaga Simic untuk bersaing di Piala AFC dan Liga 1 2018.
Advertisement
2. Abdul Rohim
Seluruh pemain PSMS layak mendapat ujian atas kesuksesan mereka melaju ke semifinal Piala Presiden. Padahal, tim berjulukan Ayam Kinantan itu terus mendapat lawan berat sejak fase grup hingga perempat final.
Namun, jika harus memilih satu pemain yang layak disebut sebagai pahlawan PSMS, ia adalah Abdul Rohim. Kiper kelahiran 6 April 1992 itu tampil sebagai tokoh kunci saat PSMS menyingkirkan Persebaya Surabaya lewat adu penalti.
Sebelumnya, kedua tim bermain dengan skor 3-3 di waktu normal. Ketika adu penalti dilakukan, Abdul Rohim mampu mementahkan empat eksekusi pemain Persebaya, yakni Ferinando Pahabol, Abu Rizal Maulana, Otavio Dutra, dan Osvaldo Haay.
Namanya pun menempati daftar teratas seorang kiper yang mampu menggagalkan penalti sepanjang perhelatan Piala Presiden. Tentu aksinya akan kembali dibutuhkan pelatih Djadjang Nurdjaman saat PSMS dua kali bersua dengan Persija.
3. Stefano Lilipaly
Bali United memang memiliki banyak pemain berkualitas. Namun, untuk Piala Presiden 2018, pemain yang paling berkontribusi besar bagi tim Serdadu Tridatu adalah Lilipaly.
Tercatat, sudah lima gol yang disumbangkan pemain naturalisasi Timnas Indonesia itu di Piala Presiden. Ia pun menempati urutan teratas daftar pencetak gol terbanyak di turnamen tersebut bersama Simic.
Tiga gol di antaranya tercipta saat Bali United menghajar Borneo FC 3-2. Terkini, ia juga menyumbang satu gol saat Bali United mendepak Madura United di perempat final. Selain mencetak gol di waktu normal, pemain keturunan Belanda itu juga menjadi eksekutor yang sukses dalam drama adu penalti.
Â
Advertisement
4. Adam Alis
Rahmad Darmawan mengambil keputusan tepat untuk membawa Adam ke Sriwijaya FC. Sedangkan Arema justru dinilai melakukan kesalahan karena melepas playmaker berkualitas seperti Adam.
Selama bertahun-tahun, Adam sudah membuktikan dirinya sebagai salah satu pemain tengah top di Indonesia. Buktinya, ia yang dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Piala Presiden 2017. Dalam edisi kali ini, ia kembali memberikan peran vital untuk Sriwijaya FC.
Meski baru satu gol yang disumbangkannya, pemain berusia 24 tahun itu dianggap tetap memiliki andil dalam semua laga yang dijalani Sriwijaya. Kehadirannya sampai membuat Makan Konate terpaksa menempati posisi sayap untuk memberikan tempat kepada Adam.