Liputan6.com, Malang - Arema FC memang tak bisa bicara banyak di Piala Presiden 2018. Mereka tersingkir di perempat final usai ditekuk Sriwijaya FC 1-3, Minggu (4/2/2018). Kekalahan ini tentu saja menjadi bahan evaluasi bagi pelatih Joko Susilo.
Joko sendiri menilai, sebenarnya tidak ada yang salah pada pola permainan pasukannya lawan Sriwijaya. Dia melihat semua instruksi yang diberikan sudah dijalankan dengan benar oleh pemainnya.
Advertisement
Baca Juga
Hanya saja, dia melihat mental pasukan Arema langsung drop, terutama setelah Dedik Setiawan gagal mencetak gol dari eksekusi hadiah penalti di menit ke-61.
"Kami kehilangan konsentrasi permainan setelah gagalnya penalti itu. Dan, hal itu sangat berdampak buruk terhadap seluruh lini kami," ujar pelatih dengan sapaan Gethuk ini kepada Liputan6.com.
Joko menilai masalah mental jadi penyebab kegagalan mereka meraih tiket ke semifinal. Menurut Joko, pasukannya belum siap mental di laga yang berlangsung di Stadion Manahan tersebut.
"Intinya ada di mental pemain, kita kehilangan konsentrasi. Arema itu ya seluruh pemain yang kita punya, bukan karena Thiago dan Atrhur tidak bisa main akhirnya kita kalah," ungkapnya.
Â
Tidak Jelek
Gethuk juga tidak menilai jelek permainan anak asuhnya. Hal ini dilihatnya dari saling serang dan bertahan kedua tim dibabak pertama.
Pemain muda yang dia turunkan bisa mengimbangi permainan Laskar Wong Kito yang notabene banyak diperkuat pemain senior berpengalaman.
"Di babak pertama kita malah lebih dominan dalam penguasaan bola, hanya saja belum bisa menciptakan gol karena finishing di lini depan yang belum maksimal," urai Joko.
Advertisement
Pelajaran Berharga
Selain itu, pelatih asal Cepu ini mengaku banyak mengambil pelajaran berharga dari laga lawan Sriwijaya. Dari pelajaran ini, Joko jadi tahu apa yang harus segera diperbaiki untuk persiapan Liga 1 di bulan Maret mendatang.
"Kita memiliki waktu satu bulan untuk mempersiapkan tim menjadi jauh lebih baik lagi, seperti halnya lawan yang memanfaatkan kondisi kita kemarin, ini menjadi salah satu bahan evaluasi kami untuk bisa menjadi lebih matang," bebernya.